GridKids.id - Kids, pernahkah kamu menyaksikan pentas atau pertunjukan teater?
Teater merupakan salah satu jenis pertunjukan seni peran yang ditampilkan di atas panggung dengan membawakan cerita atau skenario tertentu.
Teater merupakan salah satu jenis seni yang cukup populer dan banyak digemari oleh para penikmat seni yang menyukai keindahan yang menyentuh hati.
Teater menggunakan bakat atau kemampuan aktris atau aktornya untuk melakukan berbagai adegan yang memerlukan kemampuan akting, bernyanyi, menari (mengikuti koreografi), dan masih banyak lagi.
Istilah teater berasal dari kosa kata bahasa Yunani yaitu theatron yang berarti tempat untuk menonton.
Umumnya teater akan dipentaskan di atas panggung atau gedung yang bisa digunakan untuk pementasan drama dengan dekorasi yang menyusaikan skenario drama yang dibuat.
Lalu, seperti apakah sejarah kemunculn seni teater yang populer di seluruh dunia ini? Yuk, simak uraian penjelasan lengkapnya di bawah ini, Kids.
Sejarah Kemunculan Seni Teater
Meski enggak ada sumber tepat kapan pertama kalinya seni teater muncul atau ditemukan, sejarah mencatat temuan tentang naskah teater pada masa lampau.
Dilansir dari saintif.com, temuan naskah teater tertua merupakan karya seorang pendeta Mesir bernama I Kher-nefert yang berasal dari peradaban Mesir Kuno sekitar 2.000 SM.
Pada masa itu peradaban Mesir sudah menjadi peradaban maju karena masyarakat Mesir Kuno kala itu sudah mengenal pembangunan piramida dan mengenal sistem pengairan atau irigasi.
Baca Juga: Pementasan Drama: Mengenal Struktur dan Kaidah Kebahasaannya
Masyarakat Mesir Kuno kala itu juga sudah maju dalam bidang ilmu pengetahuan karena telah mengenal penanggalan atau sistem kalender, memiliki pengetahuan tentang ilmu bedah, dan sudah mengenal aksara.
Naskah teater buatan pendeta I Kher-nefert merupakan sebuah teater ritual di kota Abydos.
Inilah yang membuat naskah teater itu dikenal juga sebagai Naskah Abydos yang bercerita tentang pertarungan antara dewa buruk dan dewa baik.
Alur cerita naskah teater ini juga sudah tergambar pada relief pemakaman yang umurnya lebih tua dari era naskah ini ditemukan.
Temuan inilah yang membuat beberapa ahli menganggap bahwa jalan cerita ini bahkan sudah dilakonkan sejak 5.000 SM.
Pada Naskah Abydos terdapat beberapa unsur-unsur pementasan drama, seperti jalan cerita, naskah dialog, pemain, topeng, tata musik, tata busana, tarian, nyanyian, dengan kelengkapan berbagai properti pendukung pentas.
Perkembangan Seni Teater
Keberadaan seni teater pada masa lampau sering dikaitkan dengan ritual atau upacara keagamaan dalam sebuah masyarakat.
Konsep itu berkembang dari yang dulunya melengkapi ritual atau upcara keagamaan menjadi pentas drama biasa untuk hiburan penonton.
Selain dikaitkan dengan ritual atau upacara keagamaan, teater dulunya dianggap sebagai nyanyian penghormatan pada para pahlawan yang gugur dalam peperangan.
Namun, seiring perkembangan zaman kegiatan ritual ini lalu beralih menjadi pentas teater yang menceritakan kisah atau riwayat hidup seorang pahlawan.
Baca Juga: Mendorong Kemampuan Berekspresi, Inilah 5 Manfaat Bermain Peran bagi Tumbuh Kembang Anak
Teater menyebar dan banyak mengilhami berbagai hiburan modern di Indonesia saat ini, misalnya situasi komedi yang banyak dipentaskan di stasiun televisi.
Teater atau pentas drama berdasarkan jenisnya terbagi menjadi dua jenis, yaitu teater tradisional dan modern.
Teater tradisional sebagai seni peran yang biasanya mengangkat tema kebudayaan setempat dan dipentaskan menggunakan improvisasi dari para pemainnya.
Sedangkan teater modern adalah teater yang penyampaian cerita berdasarkan naskah dan ilmu yang dipergunakan berkiblat pada dunia Barat.
Biasanya ide naskah mengambil inspirasi dari sebuah karya sastra ternama atau topik dari hal-hal yang terjadi di sekitar masyarakat sehari-harinya.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Komentar