3. Tuliskan apa yang kita pikirkan
Saat otak berpikir bahwa kita berada dalam konflik, sistem alarm bawaan akan berbunyi secara internal untuk melindungi kita.
Sebagai contoh, kita baru saja menerima email tentang sesuatu yang salah.
Hal ini bisa saja membuat kita merasa kesal, jantung mulai berpacu, pernapasan menjadi dangkal, dan kita menjadi overthinking pada kesalahan itu.
Jika kita menganggapi email saat otak dalam mode alarm, kita mungkin mengatakan hal yang kita sesali di kemudian hari yang memicu overthinking.
Menuliskan pikiran negatif akan menghilangkan kekuatannya.
Jadi, menuliskan hal-hal yang kita pikirkan juga perlu dilakukan agar pikiran kita jadi tak terlalu cemas.
Nah, itu dia beberapa cara untuk menghentikan kebiasaan overthinking yang kerap dialami seseorang.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Heni Widiastuti |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar