GridKids.id - Kids, pernahkah kamu memerhatikan busana putri-putri bangsawan kerajaan Inggris ketika menghadiri pesta?
Tak hanya busana yang tampak cantik dengan beragam warna yang menarik, aksesoris yang enggak kalah menarik perhatian adalah topi pesta atau fascinator.
Tiap tamu perempuan yang menghadiri undangan dari Kerajaan Inggris diharuskan menggunakan fascinator sebagai salah satu tiket masuk.
Fascinator atau topi pesta ini adalah dress code wajib acara-acara resmi seperti pernikahan anggota kerajaan Inggris.
Fascinator sebenarnya lebih tepat disebut sebagai aksesoris atau ornamen penghias rambut yang mempercantik tampilan para tamu perempuan dalam sebuah pesta formal.
Tamu perempuan tak hanya diwajibkan untuk menggunakan fascinator atau topi pesta, namun sudah jadi salah satu protokol resmi kerajaan yang wajib dipatuhi di lingkup istana Kerajaan Inggris sejak 1950-an.
Tak hanya ketika acara pernikahan, tiap acara resmi tiap anggota kerajaan dan tamu yang hadir pada acara formal diwajibkan menggunakannya.
Aturan menggunakan topi di lingkungan kerajaan hanya wajib dikenakan pada acara yang diselenggarakan di siang hari.
Jika sebuah acara formal diselenggarakan di malam hari, anggota perempuan kerajaan harus mengenakan tiara atau mahkota dipadu padankan dengan gaun malam.
Pada acara malam hari ini juga lah keluarga-keluarga bangsawan dari kalangan elit bisa memamerkan berbagai perhiasaan warisan keluarga yang sudah diwariskan dari generasi ke generasi.
Lalu, seperti apa sejarah awal munculnya fascinator dan jadi budaya di Kerajaan Inggris hingga saat ini?
Baca Juga: Salah Satunya tentang Acara Penobatan, Ini 5 Kepercayaan Kerajaan Inggris yang Unik
Awal Mula Tren Fascinator
Budaya menggunakan hiasan kepala di Inggris sudah dikenal sejak periode Tudor di abad-15.
Berbagai ornamen hiasan kepala dibuat dengan menambahkan perhiasan, mutiara, renda, bulu, hingga benang-benang berwarna emas.
Istilah fascinator mulai dikenal sejak 1500-an dan dijadikan salah satu karya seni yang memeroleh perhatian para pemerhati mode.
Seabad setelahnya sekitar 1600-an, mode tata rambut yang berkembang di antara para perempuan Inggris mulai terpengaruh gaya yang populer dari Perancis.
Gaya rambut fontage dengan hiasan di rambutnya semakin populer dan banyak menginspirasi gaya kalangan bangsawan Inggris kala itu.
Pada 1770-an, Ratu Marie Antoinette mulai bereksperimen dengan menambahkan beberapa helai bulu pada rambutnya.
Helaian bulu yang digunakan adalah bulu burung unta dan burung merak yang ditambahkan pada rambut yang sudah ditata menggunakan hairspray supaya bentuknya tegap dan tak berubah.
Sekitar 1860-an, fascinator makin populer dan banyak dipakai dan dikenakan dengan cara dimiringkan ke salah satu sisi kepala supaya tampak lebih modis.
Fascinator bisa dikreasikan dan menjadi panduan untuk memilih busana yang cocok atau senada untuk menghadiri undangan dari Kerajaan Inggris.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar