Sejarah penyebutan "Yang Mulia" untuk hakim
Melansir MyLawQuestion, setiap orang dari garis keturunan bangsawan atau kerajaan dipanggil dengan Yang Mulia.
Namun, bukan cuma orang-orang yang berdarah biru saja.
Di masa lalu, orang dengan posisi dan jabatan terkemuka seperti tuan tanah, ksatria, dan hakim, juga ikut dipanggil "Yang Mulia".
Namun seiring waktu, penggunaan istilah ini untuk kaum tanpa keturunan raja tak lagi berlaku.
Umumnya, mereka mengganti "Yang Mulia" dengan panggilan Tuan atau Nyonya.
Meski begitu, panggilan "Yang Mulia" untuk hakim terutama saat persidangan masih tetap berlaku bahkan sampai saat ini.
Panggilan "Yang Mulia" untuk hakim
Hal tersebut karena "Yang Mulia" menunjukkan status lebih tinggi dan rasa hormat yang patut diterima hakim.
Ini juga menandakan betapa penting posisi hakim dalam persidangan.
Sebagai pemimpin proses pengadilan, hakim menempati posisi yang mengharuskan mereka memberikan pendapat dan keputusan tak memihak, jujur, konsisten, dan bisa diandalkan.
Baca Juga: 3 Jenis Hukum Berdasarkan Waktu Berlaku serta Penjelasannya
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar