GridKids.id - Penjajahan Belanda di Indonesia melahirkan sebuah kebijakan politik etis.
Politik etis dikenal juga dengan istilah politik balas budi pemerintah Belanda terhadap penduduk negeri jajahan di Hindia Belanda.
Politik etis digagas oleh Van Deventer pada 1901 yang mendorong pemerintah Hindia Belanda untuk memikirkan kesejahteraan masyarakat negeri jajahan.
Penerapan politik etis berfokus pada tiga program, yaitu irigasi, migrasi, hingga edukasi.
Nah, salah satu fokus politik etis yang mendorong lahirnya pergerakan nasional dan tumbuhnya perasaan nasionalisme dalam benak masyarakat negeri jajahan adalah edukasi atau pendidikan.
Ketika banyak warga masyarakat yang memeroleh pendidikan dan memahami bahwa tiap bangsa berhak merasa merdeka, maka mulai banyak organisasi nasional yang dibentuk dan memiliki visi dan misi untuk memperjuangkan nasib bangsa ini.
Berikut akan dijelaskan tentang beberapa organisasi hingga partai politik yang dibentuk oleh penduduk negeri jajahan Hindia Belanda, di antaranya:
Pergerakan Nasional dan Tokoh-Tokoh Pelopornya
1. Budi Utomo (1908)
Budi Utomo berdiri pada 20 Mei 1908, dengan penganjurnya adalah dr. Wahidin Sudirohusodo.
Tokoh-tokoh pendirinya adalah Sutomo, Cipto Mangunkusumo, Gunawan Mangunkusumo, Suraji, dan Gumbrek.
Baca Juga: Kebijakan Pemerintah Kolonial Belanda dalam Program Politik Etis
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar