GridKids.id - Kids, ketika tertidur nyenyak kamu pasti pernah bermimpi.
Nah, beberapa orang ternyata umumnya pernah mengalami mimpi yang terasa sangat nyata atau vivid dream.
Ternyata kecenderungan mengalami vivid dream ini berkaitan dengan perubahan pola tidur yang dialami seseorang, lo.
Vivid dream merupakan jenis mimpi yang sangat tajam dan jelas hingga bisa membuat orang yang mengalaminya bisa ikut merasakan dengan jelas seperti apa aroma, bentuk, warna, hingga perasaannya serupa yang dilihat atau disaksikan di dunia nyata.
Menurut seorang psikolog dari New York bernama Courtney Bancroft, vivid dream adalah jenis mimpi yang berhubungan erat dengan stres atau tekanan pikiran yang dialami seseorang.
Ketika level stres terus meningkat, maka seseorang punya risiko lebih besar mengalami kondisi vivid dream ini.
Hal ini disebabkan karena otak manusia dipenuhi oleh neurotransmitter dan juga zat kimia berupa adrenalin dan epinefrin.
Berbagai komponen zat kimia dan hormon itu ketika aktif biasanya efeknya akan bertahan lama bahkan hingga seseorang sudah tidur nyenyak.
Kondisi ini tentunya bisa mengganggu siklus tidur normal dan menyebabkan tingginya kemungkinan seseorang mengalami vivid dream dalam lelapnya.
Peningkatan stres yang dialami seseorang secara signifikan, biasanya akan berdampak pada pola dan kualitas tidurnya.
Pasalnya ketika stres meningkat akan sulit bagi seseorang untuk tidur nyenyak, otak akan berusaha menjaga kesadaran kita enggak sepenuhnya beristirahat.
Baca Juga: Sadar Jika Bermimpi, Apa yang Terjadi pada Otak saat Mengalami Lucid Dream?
Apa yang Terjadi Pada Tubuh Ketika Vivid Dream?
Vivid dream bisa terjadi dipicu oleh kondisi seseorang yang merasa stres dan tertekan, hal ini bisa mendorong munculnya harapan terpendam yang dimilikki seseorang.
Beberapa orang juga mengaku mengalami sebuah vivid dream yang membuat mereka seolah kekurangan oksigen.
Kondisi ini biasanya terjadi karena adanya posisi tidur yang salah dan otak mencoba mengingatkan tubuh untuk bisa bernapas dengan benar.
Kondisi ketika seseorang mengalami gangguan tidur atau insomnia membuat fase tidur Rapid Eye Movement (REM) jadi berkurang, padahal pada fase itulah biasanya manusia akan masuk ke alam mimpinya.
Ketika REM berkurang dan makin terbatas, tubuh manusia akan mendorong dan memicu munculnya fase REM ini.
Inilah yang mendorong seseorang mengalami lebih sering fase REM sehingga banyak mimpi yang terjadi dalam tidurnya.
Vivid dream terasa begitu nyata dan menimbulkan kesan yang sangat intens, namun meski begitu hal ini enggak dianggap berbahaya.
Meski begitu, vivid dream sebaiknya coba diatasi supaya enggak ada gangguan pada pola dan kualitas tidurmu.
Hal itu bisa dilakukan dengan mengatur jadwal atau kebiasaan harian dan cobalah rutin dalam menerapkannya.
Selain itu, perhatikan asupan makanan dan minuman yang mendukung pola tidur dan metabolisme tubuh tetap baik.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Grid Kids |
Komentar