5. Membuka Pikiran
Tahukah kamu bahwa cerita fiksi bisa membentuk pembacanya jadi seseorang dengan pikiran terbuka dan lebih toleran?
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Applied Social Psychology, melakukan pengujian pada para pembaca novel Harry Potter sebagai instrumen penelitiannya.
Novel ini disebut bisa membantu meningkatkan sikap baik pada kelompok kecil atau minoritas.
Cerita fiksi bisa mendorong kita untuk berempati dan menempatkan kita pada posisi orang lain.
Hal inilah yang membuat para pembaca mulai menyadari bahwa enggak seharusnya ada perilaku diskriminasi hanya karena beberapa orang berbeda dengan kebanyakan.
Baca Juga: Menjaga Mata Tetap Sehat, Inilah 4 Hal yang Harus Diperhatikan saat Membaca Buku
6. Menambah Koleksi Kosa Kata
Orang yang gemar membaca biasanya pengetahuannya semakin luas dan pandai menyampaikan isi pikirannya.
Hal ini karena ketika kita ingin menggambarkan sesuatu perlu banyak pengetahuan tentang kosa kata.
Itulah fungsi dari gemar membaca cerita fiksi, perbendaharaanmu makin kaya dan memudahkanmu menceritakan kembali apapun yang kamu ketahui pada orang lain.
7. Mendorong Kreativitas dan Perasaan Bahagia
Cerita fiksi yang identik dengan imajinasi yang dialami pembacanya ternyata baik untuk mendukung munculnya kreativitas, lo, Kids.
Ketika seseorang terbiasa membaca cerita fiksi, cara pandang seseorang terhadap sesuatu bisa lebih beragam dan berkembang.
Selain bisa lebih kreatif, membaca buku bisa membantu menenangkan perasaan seseorang.
Cerita fiksi yang membawa kisah-kisah happy ending bisa menginspirasi seseorang jadi lebih bahagia karena percaya selalu ada hal bahagia yang menunggu orang yang tak mudah putus asa.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar