GridKids.id - Ketika bicara tentang cyberbullying, tak bisa dilihat dari satu sisi saja.
Hal tersebut disampaikan oleh Ibu Rita Pranawati, MA, Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), ketika diwawancara pada Kamis (14/07/2022) lalu.
Terkadang orang tua punya kecenderungan untuk membela tanpa mendengar keterangan dua belah pihak.
Sehingga Ibu Rita menganjurkan agar bisa lebih bijaksana menyikapi situasinya secara utuh.
Hal ini berkaitan dengan konteks bahwa korban dan pelaku adalah anak-anak.
Bimbingan dan edukasi lewat sosialisasi anti-bullying harus terus diupayakan supaya anak-anak tumbuh dan memahami bahwa bullying adalah perilaku yang salah.
Selain itu, edukasi bagi tiap anak supaya menyadari bahwa pribadi yang kuat adalah salah satu faktor untuk mencegah tindak atau perilaku bullying di sekitar anak-anak.
Tiap-tiap dari kita berhak merasa merdeka dari perasaan tertindas, sehingga kita harus saling memahami bahwa tak ada orang yang pantas menerima bully-an.
Lalu, apakah penyebab anak-anak bisa mengalami tindak cyberbullying? Yuk, simak sama-sama uraian lipsusnya di bawah ini!
Baca Juga: 7 Cara Ampuh Mencegah Perilaku Bullying di Lingkungan Sekolah
Faktor Penyebab Munculnya Tindakan Cyberbullying
Ibu Rita menyoroti bahwa akses gawai dan media sosial anak-anak saat ini cukup tinggi.
Hal inilah yang menjadi akses pembuka bagi anak-anak terhadap risiko cyberbullying.
Aktivitas anak ketika menggunakan platform media sosial enggak bisa dipantau orang tua sepanjang waktu.
Selain itu, mungkin ada juga perbedaan pandangan atau pendapat antara orang tua dengan tren yang berlaku saat ini.
"Anak-anak harus sadar bahwa semua aktivitas di media sosial akan meninggalkan jejak digital. Itu akan selalu ada dan bisa diteliti sampai kapan pun" jelas Ibu Rita kemudian.
Anak-anak perlu menyadari benar bahwa ketika menggunakan media sosial mereka punya tanggung jawab dengan apa pun yang mereka bagikan atau dapat dari sana.
Menurut Buku Panduan Melawan Bullying yang diterbitkan oleh Komunitas Sudah Dong, ada beberapa penyebab dari perilaku cyberbullying, di antaranya:
1. Adanya sebuah permusuhan antara pertemanan sehingga memicu bullying yang bisa dilakukan secara langsung atau lewat media sosial.
2. Pelaku cyberbullying memiliki rasa kurang percaya diri sehingga melakukan bullying untuk mencari perhatian.
Ketika membully orang lain, akan muncul perasaan puas karena merasa lebih kuat dan berkuasa daripada orang lain yang lebih lemah.
3. Seseorang yang pernah disakiti dan ditindas biasanya akan menyimpan dendam dalam benaknya.
Rasa dendam ini akan terus ada dan memengaruhi seseorang sampai bisa disalurkan ke orang lainnya.
Ada dorongan untuk membuat orang lain merasakan apa yang dirasakannya supaya perasaannya jadi lebih baik.
4. Konten media yang kurang cocok dan pas diakses oleh anak-anak bisa menjadi inspirasi dan contoh yang enggak baik untuk mereka.
Media seperti televisi dan internet bisa membuat anak terdorong untuk meniru dan melakukan kekerasan tanpa alasan yang jelas.
Selain faktor-faktor yang sudah disebutkan di atas, perilaku cyberbullying juga bisa dilihat dari sisi pelakunya.
"(Anak-anak yang mem-bully) Itu biasanya terlalu ditekan orang tuanya sehingga ada kecenderungan cari perhatian, mereka juga susah mengambil keputusan atau membedakan mana yang baik, mana yang buruk," tambah Ibu Rita kemudian.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | unicef.org,kpai.go.id,Wawancara |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar