Menurut epidemiolog dari Universitas Grifffith Australia, Dicky Budiman dalam Kompas.com, varian BA.4 dan BA.5 memiliki kemampuan untuk bereplikasi di sel paru.
Sehingga ada potensi keparahan lebih infeksius.
Infeksius merupakan penyebab infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau mikroorganisme lain.
Dibandingkan dengan subvarian Omicron sebelumnya, varian BA.4 dan BA.5 memiliki angka reproduksi 1,25 kali lebih tinggi.
Sehingga hal ini diartikan bahwa penularan atau transmisi subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 lebih cepat.
Ditambahkan pula oleh Dicky Budiman bahawa varian terbaru Omicron mengadopsi varian sebelumnya dan varian Delta.
Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 memiliki penularanan seperti Omicron dan berpotensi memicu gejala berat seperti rasa lelah, anosmis, dan risiko perawatan rumah sakit.
Baca Juga: Sudah Muncul di Indonesia, Ketahui Gejala Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5
Hal ini bisa terjadi pada orang terutama yang belum divaksinasi COVID-19 dosis lengkap dan belum pernah terpapar COVID-19 sebelumnya, Kids.
Untuk itulah dengan memperketat protokol kesehatan dan menjaga kesehatan serta melakukan vaksinasi diupayakan bisa mencegah paparan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
Nah, sekarang sudah tahu ya, Kids, tingkat keparahan dan penularan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar