Pemerintah lewat Menteri Kesehatan, Bapak Budi Gunadi Sadikin, mengungkap prediksi bahwa puncak kasus harian COVID-19 akibat subvarian BA.4 dan BA.5 bisa mencapai 20.000 kasus per hari.
Prediksi ini didasarkan dari jumlah kasus harian pada gelombang Delta dan Omicron yang menyentuh angka 60.000 kasus per hari sebelumnya.
Sehingga ada perkiraan bahwa kasus harian akibat subvarian terbaru ini akan setidaknya sepertiga dari angka kasus infeksi pada gelombang sebelumnya.
Pembandingnya adalah fenomena yang terjadi di negara awal subvarian BA.4 dan BA.5 merebak yaitu di Afrika Selatan.
Di Afrika Selatan kasus infeksi akibat subvarian ini adalah sepertiga dari kasus infeksi gelombang Delta dan Omicron yang merebak sebelumnya.
Masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan karena kini semua orang punya potensi tertular dan menulari.
Tak ada jaminan individu yang sudah menerima suntikan vaksinasi booster akan aman dari paparan subvarian terbaru Omicron ini. Gejala yang timbul tentunya akan berbeda-beda antara satu orang dengan orang lainnya.
Ahli juga menyebut bahwa subvarian BA.4 dan BA.5 ini juga punya kemampuan reinfeksi yang tinggi.
Sehingga semua orang tanpa terkecuali harus berhati-hati dan dihimbau tertib protokol kesehatan untuk mencegah penularan lebih meluas.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar