GridKids.id - Pelonggaran protokol kesehatan dilakukan pemerintah mengikuti perkembangan situasi pandemi COVID-19 yang semakin menunjukkan tren menurun beberapa bulan ke belakang.
Namun, dalam beberapa minggu ini kasus positif COVID-19 mulai menunjukkan peningkatan kembali.
Kebijakan penggunaan masker yang sebelumnya wajib di luar ruangan, mulai diterapkan berbeda dengan pembebasan masker ketika berada di luar ruangan.
Kebijakan tersebut masih berlaku untuk pengguna transportasi umum, orang-orang yang berada di ruang tertutup, hingga mereka yang termasuk kelompok rawan karena komorbid.
Kebijakan pelonggaran prokes dan jumlah vaksinasi booster yang belum mencapai target pemerintah dianggap sebagai faktor penyebab lonjakan kasus COVID-19 kembali terjadi.
Dalam seminggu terakhir, kasus positif kembali menyentuh angka 500 kasus/harinya.
Fakta yang ada menunjukkan bahwa masih selalu ada kemungkinan penularan dan persebaran virus apabila masyarakat mulai lengah dan enggak taat protokol kesehatan.
Menurut Bapak Dicky Budiman, Epidemiolog Griffith University, kecenderungan lengah ini bisa berdampak makin lamanya masa pandemi berlangsung di negara kita.
Seperti apakah seharusnya semua pihak menyikapi masa transisi menuju Endemi COVID-19?
Baca Juga: Jangan Beri Longgar, Kasus COVID-19 di Jakarta Alami Kenaikan Kasus, Apa Penyebabnya?
Pandemi Belum Berakhir, Harus Tetap Hati-Hati
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar