Nah, satelit ini mendeteksi dua set sinyal mencurigakan pada tahun 2020 saat memproses data yang dikumpulkan pada tahun 2019.
Lalu, satelit ini menemukan lagi sinyal mencurigakan lain pada tahun 2022 dari data pengamatan target planet ekstrasurya.
Hal ini dilaporan oleh Science and Technology Daily yang didukung negara.
Namun setelah itu, sepertinya mereka sudah menghapus laporan dan postingan tentang penemuan itu.
Perlu Penelitian Lebih Lanjut
Dilansir NDTV, sinyal elektromagnetik pita sempit yang dideteksi Sky Eye berbeda dari yang sebelumnya ditangkap.
Meski begitu, sinyal yang mencurigakan itu juga bisa menjadi semacam gangguan radio.
Baca Juga: Ahli Temukan Sinyal Misterius Paling Unik dari Alam Semesta, Mungkinkah Tanda Kehidupan?
Oleh karena itu, perlu penyelidikan lebih lanjut.
Masih belum jelas kenapa laporan itu dihapus dari situs web Science and Technology Daily, surat kabar resmi kementerian sains dan teknologi China.
Terlebih, hal ini dilakukan saat berita itu sudah mulai menghebohkan jejaring sosial Weibo dan diambil oleh media lain, termasuk yang dikelola negara.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar