Dr. Anggi mengungkap bahwa hingga saat ini Kementerian Kesehatan belum melaporkan adanya kasus monkeypox di Indonesia.
Dilansir dari situs kemkes.go.id, per 21 Mei 2022, WHO melaporkan kasus monkeypox di beberapa negara non endemik seperti di Australia, Belgia, Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Belanda, Portugal, Spanyol, Swedia, Inggris, dan Amerika.
Sebagian besar kasus yang dilaporkan diketahui pasien enggak memiliki riwayat perjalanan ke negara-negara endemis.
Namun, ada kaitannya dengan agenda pertemuan sosial yang berisiko tinggi terjadi penularan yang mereka ikuti.
Menurut dr. Anggi, fakta bahwa secara global ada kasus yang dilaporkan harus meningkatkan kewaspadaan semua pihak untuk mengantisipasi mengingat saat ini mobilitas dan aktivitas masyarakat sudah tinggi dan kembali normal.
Proses Penularan virus Monkeypox
Dr. Anggi mengungkap bahwa virus monkeypox masih mirip dengan virus cacar bopeng (virus variola) atau smallpox yang pernah menjangkiti Indonesia beberapa dekade lalu.
Di Indonesia terakhir kali pada 1980 ada goresan untuk cacar yang diberikan sebagai upaya untuk membentuk kekebalan tubuh dari penularan cacar.
Baca Juga: Sudah 1.000 Kasus, Benarkah Cacar Monyet atau Monkeypox Bisa Menular Lewat Udara?
Namun, tentunya seiring waktu kekebalan vaksin smallpox tersebut terus menurun efikasinya dan enggak bisa lagi melindungi tubuh secara maksimal.
Sedangkan, bagi generasi masyarakat yang hidup beberapa dekade setelahnya dihimbau untuk tetap waspada terhadap risiko penularan monkeypox di masa mendatang.
Penularan virus monkeypox bisa terjadi via sentuhan kulit atau lesi cacar monyet, droplet (ketika bersin, batuk, atau berbicara), hingga lewat benda-benda yang terkontaminasi virus yang kita sentuh.
Source | : | IDAI,liputan,kemkes.go.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar