GridKids.id - Wabah cacar monyet atau monkeypox kini menyita perhatian dunia. Pasalnya kini kasus penularan cacar monyet atau monkeypox sudah dikonfirmasi ditemukan di 33 negara non-endemik.
Kondisi ini mendorong Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merencanakan pertemuan darurat yang rencananya akan diselenggarakan pada 23 Juni 2022 mendatang.
Pertemuan tersebut dilakukan untuk membahas status wabah monkeypox ke depannya.
Dilansir dari laman resmi PBB, Tedros Adhanom Gebreyesus selaku Dirjen WHO mengungkap bahwa kondisi persebaran wabah monkeypox secara global merupakan kejadian luar biasa yang mengkhawatirkan.
Hal tersebut senada dengan apa yang disampaikan Dr. Anggraini Alam, dr.,Sp.A(K), Ketua UKK Infeksi dan Penyakit Tropis Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dalam wawancaranya pada Senin (13/06/2022) lalu.
"Sebetulnya monkeypox bisa dianggap mirip dengan virus cacar bopeng (virus variola) atau smallpox yang sempat jadi momok dulunya. Tapi, yang bikin ini jadi ramai karena kasus ini dibawa dan ditularkan oleh orang dewasa"
Penularan yang terjadi adalah dari manusia ke manusia dan terjadi pada orang dewasa, sehingga perlu lebih diwaspadai risiko penularan yang lebih masif.
Dr. Anggi menekankan bahwa pola penularan monkeypox bisa dibedakan concern atau fokusnya dengan jelas menjadi dua, yaitu penularan pada orang dewasa (terjadi di daerah non-endemik) dan penularan pada anak-anak (di daerah endemiknya).
Penularan di daerah non-endemik (outside Africa) menunjukkan banyak pasiennya adalah orang dewasa dan hingga saat ini belum dilaporkan adanya korban jiwa.
Baca Juga: Dikonfirmasi Sudah Menyebar ke 33 Negara Non-Endemik, Seberapa Bahaya Cacar Monyet?
Apakah Ada Potensi Cacar Monyet Menular ke Anak-Anak?
Source | : | IDAI,liputan,kemkes.go.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar