GridKids.id - Kids, kali ini kita akan membahas tentang apa saja unsur buku fiksi dan nonfiksi.
Apakah kamu salah satu orang yang suka membaca buku? Biasanya, buku jenis apa yang kamu suka baca, nih?
Dalam karya tulis ini juga terdapat unsur-unsur penyusunannya, mulai dari sampul sampai isi bukunya.
Dengan mengetahui unsur-unsurnya kamu jadi bisa menentikan buku apa yang ingin kamu baca.
Pengertian Buku Fiksi dan Nonfiksi
Buku fiksi merupakan buku yang menceritakan kejadian yang tak nyata atau tak benar-benar terjadi atau biasa disebut dengan cerita khayalan atau rekaan dari pengarang.
Penulis akan mengajak pembacanya untuk ikut serta ke dalam dunia imajinasinya.
Contoh buku fiksi, seperti novel, dongeng, puisi, cerita pendek, hikayat, dan komik.
Sementara itu, buku nonfiksi merupakan buku yang ditulis berdasarkan data dan fakta.
Baca Juga: Materi Kelas 6 SD Tema 8: Pengertian dan Ciri-Ciri Teks Fiksi
Isinya juga harus benar-benar dipertanggungjawabkan oleh penulis dan juga harus informatif.
Contohnya, seperti buku pelajaran, dokumenter, esai, opini, biografi, laporan ilmiah, dan esiklopedia.
Walau kamu menemukan ada buku yang berisikan kisah-kisah sejarah dan didukung dengan data riset, belum bisa dipastikan juga bahwa buku tersebut masuk ke dalam cerita fiksi dan nonfiksi sebelum kamu mengetahui unsur-unsurnya.
Unsur-Unsur Buku Fiksi
1. Sampul Buku
Unsur buku fiksi yang pertama terdapat pada sampul. Di bagian ini, kamu akan melihat informasi isi buku, judul, penulis, penerbit, tahun terbit, dan informasi lainnya.
2. Pokok Bab Buku
Unsur buku fiksi yang berikut adalah pokok bab buku yang terdapat kata pengantar sendiri, penulis yang biasanya menyajikan gambaran terkait isi buku dan ucapan terima kasih untuk semua pihak yang membantu.
3. Judul Bab dan Sub-bab
Baca Juga: Mencari Jawaban 'Rangkaian dan Urutan Cerita Fiksi Bergambar', Kelas 6 SD
Unsur buku fiksi yang ketiga adalah judul bab dan sub-bab. Di bagian ini, terdapat daftar isi yang disusun secara urut. Penyajian daftar isi juga ada yang mencantumkan halaman.
4. Tema
Unsur buku fiksi berikutnya adalah tema yang memiliki peranan yang sangat penting karena berhubungan secara langsung dengan jalan cerita karya tulis fiksi.
Tema juga diartikan sebagai sebuah gagasan pokok dalam sebuah karya tulis. Sebuah tema bisa dijabarkan sehingga isi cerita terstruktur dan tetap sesuai tema.
5. Penokohan
Penokohan atau perwatakan dalam sebuah buku fiksi menjadi unsur penting dalam buku fiksi.
Tokoh menjadi salah satu bentuk gambaran dari setiap individu di dalam sebuah cerita yang lengkap dengan karakternya.
Karakter ini mulai dari protagonis (baik), antagonis (yang menentang protagonis) dan tritagonis (pembantu protagonis).
6. Bahasa yang Digunakan
Baca Juga: Pengertian dan Unsur-Unsur Cerita Fantasi, Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP
Buku fiksi biasa menggunakan bahasa konotatif atau bahasa dengan makna yang tak sebenarnya.
Bahasa yang digunakan dalam karya tulis fiksi biasanya banyak memakai majas, misalnya seperti majas personifikasi, majas metafora, majas hiperbola, dan berbagai jenis majas lainnya.
7. Penyajian Alur Cerita
Alur cerita yang terdapat dalam sebuah karya tulis fiksi bisa dipahami sebagai rangkaian atau urutan peristiwa yang membentuk suatu cerita.
Karya tulis fiksi yang dapat menghibur biasanya memiliki bentuk penyajian alur cerita yang menarik atau berbeda sendiri.
Penyajian alur sendiri ada beberapa macam, mulai dari alur maju, alur mundur, dan alur campuran.
Alur maju biasanya memuat jalan cerita yang peristiwanya diceritakan secara urut, dimulai dari awal dan berhenti hingga akhir.
Sementara itu, alur mundur memiliki jalan cerita yang dimulai dari akhir dan berhenti di awal atau sekarang.
Unsur Buku Nonfiksi
Baca Juga: Daftar 10 Negara dengan Jumlah Pulau Terbanyak di Dunia, Indonesia Termasuk?
1. Sampul Buku
Pada sampul buku nonfiksi memiliki bentuk yang hampir mirip dengan sampul yang dimiliki oleh buku fiksi.
Dalam karya tulis nonfiksi, kamu dapat menemukan berbagai informasi tentang buku, mulai dari judul buku, penulis, penerbit, tahun terbit, ada juga yang menyertakan edisi bukunya.
Sampul pada buku nonfiksi biasanya menggunakan bahasa yang formal dengan kata baku sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang berlaku.
2. Pokok Bab Buku
Penulis biasa memakai bahasa yang cenderung formal dan baku pada bagian kata pengantarannya.
Beberapa karya tulis nonfiksi akan menyajikan penjelasan tentang latar belakang, tujuan, dan manfaat penulisan dari karya tersebut.
3. Judul Bab dan Sub-bab
Unsur judul bab dan sub-bab ini diketahui memiliki beberapa kesamaan yang hampir sama antara buku fiksi maupun buku non fiksi.
Baca Juga: Mencari Jawaban pada Teks Cerita Fiksi 'Tersesat di Pasar', Kelas 6 SD
Kamu dapat melihatmya pada bagian daftar isi yang tersusun secara urut dengan dilengkapi nomor halaman.
Penyajian yang urut tersebut bertujuan untuk membuat pembaca lebih mudah pada saat hendak menemukan bagian yang ingin dituju.
4. Isi
Isi biasanya akan dijelaskan secara rinci, jelas, bahasa yang baku, baik itu formal maupun santai.
Selain itu, isi dari buku non fiksi harus disertai dengan data pendukung dari penelitian atau riset. Bagian isi tentu saja sangat berbeda antara buku fiksi dan nonfiksi.
5. Cara menyajikan isi
Daftar pustaka merupakan bagian yang bisa digunakan untuk mengetahui dari mana saja penulis mendapatkan sumber referensi bagi karya tulisnya.
Hal ini tentu akan sangat memudahkan kamu dalam mencari sebuah informasinya yang lebih mendalam terkait referensi tersebut.
6. Bahasa
Baca Juga: Apa Pengertian dan Tujuan dari Iklan? Materi Kelasa 5 Tema 9
Bahasa yang digunakan dalam buku non fiksi adalah kata baku yang sesuai dengan KBBI.
Hal ini juga berlaku pada penggunaan kata serapan atau kata yang cukup asing didengar oleh masyarakat.
Untuk memudahkan pembaca dalam memahami bahasa asing tersebut, penulis biasanya memasukkannya di glosarium.
Buku nonfiksi juga sering kali menggunakan bahasa populer. Bahasa dalam buku non fiksi juga cenderung menggunakan bahasa denotatif atau makna aslinya.
7. Sistematika Penulisan
Buku nonfiksi ditulis secara teratur untuk lebih memudahkan pembaca dalam memahami maksud dari isi buku tersebut.
Setiap detail informasi atau penyajian data harus disajikan secara terstruktur dan berurut, maka dari itu buku non fiksi bisa ditandai dengan penulisan yang sistematis.
Itulah pembahasan dan penjelasan tentang apa saja unsur buku fiksi dan nonfiksi serta perbedaan dari keduanya.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Heni Widiastuti |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar