GridKids.id - Cacar monyet atau monkeypox sudah mencapai 1.000 kasus.
Diketahui penyebab cacar monyet ialah infeksi virus yang termasuk dalam famili Poxviridae.
Cacar monyet pertama kali menyerang manusia pada tahun 1970 dan penyebarannya masih di beberapa negara di Afrika Barat, Kids.
Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat lebih dari 1.000 kasus cacar monyet yang terkonfirmasi di 29 negara.
Sebelumnya kasus cacar monyet ditemukan di negara endemik.
Namun, semenjak awal bulan Juni 2022 cacar monyet sudah menyebar ke 29 negara non-endemik dan mencakup Amerika dan Eropa.
Lebih jauh, cacar monyet dikhawatirkan akan menyerang kelompok rentan, seperti wanita hamil dan anak-anak.
Menurut Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam Kompas.com, negara-negara ini perlu mengidentifikasi semua kasus dan pelacakan kontak.
Hal ini dilakukan untuk mengendalikan cacar monyet yang sudah menyebar.
Baca Juga: Sudah 1.000 Kasus, Benarkah Cacar Monyet atau Monkeypox Bisa Menular Lewat Udara?
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai cacar monyet, simak informasi di bawah ini, ya.
Imbauan dari CDC untuk Menggunakan Masker
Cacar monyet sudah menyebar ke 29 negara non-endemik, Kids.
Kasus cacar monyet dilaporkan sudah menyebar dan dilaporkan di Amerika Utara, Amerika Serikat, Eropa, Asia, Australia, dan Asia.
Melansir dari Kompas.com, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat menaikkan tingkat kewaspadaan cacar monyet menjadi level 2.
Berkaitan dengan hal tersebut, CDC meminta para wisatawan dan masyarakat tetap menggunakan masker.
Bahkan selama berada di area publik maupun di luar ruangan.
Meski jenis virus tersebut enggak menyebabkan keparahan, CDC menegaskan untuk waspada.
Enggak hanya itu saja, CDC juga mengimbau enggak mengabaikan risiko penularannya.
Baca Juga: Masih Jadi Sorotan Dunia, Ketahui Perbedaan Cacar dan Cacar Monyet, Seperti Apa?
Diketahui cacar monyet ditulaskan melalui kontak fisik yang erat. Gejala cacar monyet yang dilaporkan saat ini memiliki kemiripan dengan flu, lo.
Nah, setelah itu selanjutnya gejala berkembang menjadi pembengkakan kelenjar getah bening.
Pembengkakan disertai muncul ruam di berbagai bagian tubuh dan wajah.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar