GridKids.id - Kids, pernahkah kamu melihat burung rajawali yang terbang di angkasa?
Burung rajawali adalah salah satu burung karnivora yang terkenal begitu kuat dan tangguh karena bisa terbang menembus badai.
Burung rajawali memiliki sayap yang sangat kuat membentang dua kali ukuran tubuhnya.
Kemampuan terbang rajawali berupa terbang melayang dengan memanfaatkan arus udara di ketinggian tanpa mengepakkan sayap sehingga burung ini enggak mudah merasa lelah.
Burung ini punya penglihatan yang sangat tajam dibandingkan manusia, ketajaman indera penglihatan rajawali dimanfaatkan untuk mengejar mangsa buruannya, seperti kelinci, burung gagak, hingga ayam pegar.
Burung rajawali dewasa punya tinggi mencapai 90 cm dan sayapnya bisa membentang hingga 2 m.
Rajawali juga membangun sarangnya di bagian pohon yang tinggi dan terletak di puncak bukit yang terjal.
Sarangnya sangat besar bahkan bisa ditempati manusia dengan ukurannya yang bisa mencapai 700 kg, dari sarang inilah rajawali bisa memantau letak mangsa buruannya.
Tapi, tahukah kamu bahwa burung yang begitu tangguh ini ternyata melalui proses transformasi yang panjang dan enggak mudah?
Baca Juga: Unik dan Tak Biasa, Begini Cara Kerja Sistem Pencernaan Burung Pemakan Bangkai
Transformasi Burung Rajawali
Ketika rajawali sudah berumur lebih dari setengah abad kondisi paruhnya sudah memanjang dan sangat bengkok hingga menyentuh lehernya, sehingga burung ini jadi sulit makan.
Selain paruh, cakar-cakarnya yang kuat untuk mencengkeram mangsa buruan juga sudah berubah jadi enggak setajam sebelumnya.
Perubahan tak hanya sampai disitu, bulu pada sayap rajawali juga tumbuh menjadi lebih tebal dan menghambat burung ini untuk terbang tinggi.
Ketika menghadapi masa-masa sulit ini biasanya rajawai akan menyendiri ke tempat tinggi untuk membangun sarang baru.
Di sarang baru itu, rajawali menghadapi proses transformasi menyakitkannya sendirian selama kurang lebih 6 bulan hingga 1 tahun lamanya.
Pada masa itu, bulu-bulu burung ini akan rontok satu persatu. Paruhnya akan dipatukkan pada batuan gunung hingga terlepas dan tumbuh paruh baru.
Paruh barunya akan digunakan untuk mencabuti kuku-kukunya yang sudah tumpul supaya bisa digantikan dengan kuku baru yang lebih tajam.
Baca Juga: 4 Adaptasi Morfologi Burung Elang, dari Paruh hingga Penglihatannya
Proses berlanjut lagi, dengan menggunakan kukunya, rajawali akan mencabuti bulu pada sayapnya satu persatu supaya bisa memberikan kesempatan bulu-bulu barunya bisa tumbuh.
Selama masa transformasi yang panjang dan menyakitkan itu, burung rajawali akan membiarkan sinar matahari menyinari tubuhnya supaya segera pulih seperti sedia kala.
Dari burung rajawali yang tangguh dan tabah, kita semua belajar bahwa perubahan bisa terasa enggak nyaman bahkan menyakitkan.
Namun, semuanya akan kembali membaik seiring waktu asalkan kita percaya bahwa ada harapan baik dan tetap tabah menjalaninya.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar