GridKids.id - Sidik jari atau fingerprint sering kali disebut dengan rekaman jari atau cap jempol.
Sidik jari ialah kumpulan guratan kecil yang berada di ujung setiap jari.
Tahu enggak? Setiap manusia mempunyai sidik jari yang berbeda-beda.
Perlu diketahui, sidik jari sudah terbentuk sejak dalam kandungan ibu, lo. Nah, sidik jari juga bisa digunakan sebagai alat identitas.
Bahkan mempunyai peran penting untuk proses identifikasi manusia hingga dokumentasi kartu tanda pengenal atau paspor.
Enggak hanya itu, kini sudah banyak ponsel yang memiliki fitur pemindai sidik jari.
Meski nama, wajah, dan identitas seseorang berubah, sidik jari enggak akan berubah, lo.
Lalu, sejak kapan sidik jari digunakan untuk indentifikasi manusia?
Untuk lebih lengkapnya simak informasi di bawah ini, ya.
Baca Juga: Benarkah Sidik Jari Manusia Enggak Ada yang Sama? #AkuBacaAkuTahu
Sidik Jari Sebagai Alat Identifikasi Manusia
Pada tahun 1860-an, Sir William James Herschel di India, memperkenalkan metode mengidentifikasi pelaku kriminalitas dengan sidik jari.
Sementara di tahun 1880 Dr. Henry Faulds seorang ahli beda keturunan Skotlandia mencetuskan metode sidik jari dalam bidang forensik.
Forensik adalah cabang ilmu kedokteran yang berhubungan dengan penerapan fakta medias pada masalah hukum, Kids.
Pertama kali Faulds menetapkan klasifikasi pertamanya, yaitu sidik jari yang tertinggal di dalam botol.
Selanjutnya ia menawarkan metode tersebut kepada Metropolitan Police di London namun ditolak.
Enggak berhenti di situ, Faulds kemudian menulis surat terkait metode sidik jari kepada Charles Darwin.
Setelah itu, Darwin memberikan informasi metode sidik jari kepada sepupunya yang bernama Francis Galton.
Nah, selama 10 tahun Galton mempelajari metode sidik jari.
Baca Juga: Sering Mengalami Trigger Finger? Coba 3 Cara Ini untuk Mengatasinya
Galton berhasil menerbitkan identifikasi sidik jari dan model analisis secara mendetail.
Bahkan ia juga menggunakan dalam ilmu forensik dalam bukunya 'Finger Print'.
Enggak hanya itu saja, Galton juga telah memperhitungkan kemungkinan adanya "false positive".
"False positive" adalah dua orang yang berbeda namun mempunyai sidik jari yang sama.
Pada tahun 1911 Kepolisian Jepang secara resmi menggunakan metode sidik jari Faulds, Kids.
Fakta Unik Sidik Jari
Tahu enggak? Sebelum digunakan sebagai metode identifikasi manusia, sidik jari telah ditemukan pada peninggalan bangsa Babilonia Kuno.
Sidik jari ditemukan pada segel, tembikar, dan catatan tanah liat.
Sejak milenium kedua Sebelum Masehi (SM), kaum Babilonia Kuno menggunakan sidik jari pada tembikar sebagai tanda pengenal.
Baca Juga: Mengapa Ibu Jari Kaki Memiliki Bentuk yang Berbeda dengan Jari-Jari Lainnya? #AkuBacaAkuTahu
Nah, hal tersebut bertujuan untuk mencegah adanya pemalsuan.
Bagi pihak-pihak yang terlibat hukum, mereka akan membubuhkan sidik jari ke papan tanah liat sebagai bentuk perjanjian.
Itulah informasi mengenai sidik jari yang digunakan sebagai metode identifikasi manusia dan fakta uniknya.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar