Musim pancaroba terjadi dengan penurunan tekanan udara yang terjadi secara signifikan, selain itu suasana ini akan ditandai juga meningkatnya kelembapan udara.
Biasanya ketika mulai masuk musim pancaroba akan mulai muncul keluhan orang-orang merasa sakit pada kepalanya.
Cuaca dingin yang ekstrem ataupun sinar matahari yang terlalu terik juga bisa menyebabkan komponen kimiawi dalam otak jadi enggak stabil. Kondisi inilah yang memicu seseorang mengalami sakit kepala.
Ketika udara terlalu dingin pembuluh darah akan menyempit dan menyebabkan suplai darah ke otak jadi terhambat sehingga kondisi ini membuat seseorang mengalami sakit kepala.
4. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Demam berdarah disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes yang biasanya berkembang biak pesat selama musim pancaroba.
Jenis nyamuk ini berkembang biak di genangan air yang banyak ditemukan selama musim hujan.
Karena berkembang biak dengan pesat di musim ini, penularannya lewat gigitannya pada manusia pun makin meningkat di musim-musim ini.
Baca Juga: Penyakit Demam Berdarah Meningkat, 5 Jenis Tanaman Ini Bisa Ampuh Usir Nyamuk di Rumah
5. Asma
Peradangan saluran pernapasan bisa memicu terjadinya serangan asma, dan hal ini biasanya terjadi ketika suhu di suatu lingkungan rendah atau dingin.
Apalagi jika seseorang melakukan aktivitas fisik yang berat di ruang terbuka, maka akan terjadi pertukaran udara yang sangat cepat sehingga menyebabkan risiko peradangan pada saluran pernapasan.
Itulah lima jenis penyakit yang banyak menyerang tubuh selama musim pancaroba.
Untuk itulah kamu perlu meningkatkan imunitas tubuh dengan menjaga pola makan dan istirahat.
Kedua cara itu disarankan untuk mendorong imunitas tubuh bisa maksimal memproteksi diri kita dari serangan virus yang berkembang biak di musim pancaroba.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Hellosehat.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar