GridKids.id - Kids, apakah kamu salah satu orang yang memelihara kucing di rumah?
Jika iya, apa yang biasanya kamu lakukan ketika kucingmu sedang bertingkah nakal atau enggak bisa diatur?
Beberapa pemilik kucing mungkin masih terbiasa memarahi kucing mereka ketika hewan peliharaannya itu enggak bisa bersikap dengan baik.
Namun, tahukah kamu kebiasaan membentak atau memarahi kucing ini malah bisa membawa beberapa efek buruk untuk kucing dan bahkan untuk dirimu?
Satu hal yang perlu diingat, nih, bahwa akal kucing sebagai hewan enggak bisa disamakan dengan manusia yang begitu kompleks dan tahu mana yang salah dan benar.
Ketika seorang pemilik kucing memarahi peliharaannya dengan suara yang lebih keras dari biasanya hal itu enggak akan bisa dipahami oleh si kucing.
Salah-salah si kucing malah merasa sosok pemiliknya sebagai sosok yang berbahaya dan harus dijauhi.
Selain itu, kebiasaan ini juga disebut bisa berpengaruh pada perilaku si kucing ke depannya.
Dilansir dari kompas.com, berikut adalah beberapa alasan kenapa enggak disarankan untuk membentak atau memarahi kucing peliharaanmu, di antaranya:
Baca Juga: Bukan karena Marah, Ini 4 Alasan Mengapa Kucing Suka Menggigit Manusia
1. Buang Waktu
Meski tergolong hewan pintar, kucing enggak memiliki akal seperti yang dimiliki oleh manusia. Sehingga cukup sia-sia mencoba memarahinya ketika si kucing membuat kesalahan.
Ketika kucing dimarahi, hewan ini enggak bisa mengerti di mana letak kesalahan yang dia lakukan.
Tapi, mereka tahu bahwa pemiliknya enggak suka jika mereka melakukan hal-hal tertentu.
Karena seperti yang sudah disebut sebelumnya, akal kucing enggak bisa disamakan dengan akal manusia.
Bisa jadi si kucing malah salah menganggap omelan pemiliknya karena biasanya omelan itu akan diterima enggak di saat si kucing sedang melakukan hal-hal yang enggak sesuai aturan pemiliknya.
Misalnya kamu marah pada kucingmu karena menemukan beberapa kotoran kucing yang tersebar di sekeliling rumah dan bukannya di litterbox.
2. Enggak mengatasi masalah
Kucing mengulangi perilaku atau tindakannya untuk merasa puas, misalnya mereka suka melompat ke atas kursi atau meja.
Sehingga memarahi hewan ini enggak akan membawa pengaruh apapun atau menyelesaikan masalah.
Baca Juga: Ketahui 5 Tanda Kucing yang Tak Menyukai Kehadiran Kita, No 1 Paling Sering Dilakukan
Jika kamu enggak suka kucingmu ada di atas meja, ketimbang memarahinya, kamu bisa menggunakan taplak meja yang membuat kucingmu enggak nyaman lama berada di atasnya.
Kamu bisa menempatkan kursi kecil atau tempat bertengger untuk kucingmu di dekat jendela, agar hewan tersebut bisa melihat pemandangan dan teralihkan dari kebiasaan yang enggak kamu sukai.
3. Bisa merubah perilaku kucing
Terbiasa terus dimarahi bisa membuat kucing jadi merasa gelisah dan menganggap pemiliknya sebagai sosok yang menakutkan.
Kebiasaan memarahi kucing bisa menyebabkan kucing jadi enggak nyaman ada di dekatmu. Jika terus dimarahi kucing akan merasa gelisah dan jadi peka berlebihan pada kehadiran orang lain di sekitarnya.
Kucing akan menganggap pemiliknya sebagai sosok yang menakutkan dan menyebabkan mereka menunjukkan perilaku berbeda ketika kamu berada di dekatnya.
Namun, akan berperilaku berbeda ketika kamu enggak terlihat atau berada di sekitarnya.
Itulah tadi tiga dampak buruk jika kamu punya kebiasaan membentak atau memarahi kucing peliharaanmu.
Tak hanya buruk bagi kucing, menyalurkan marah pada kucing juga akan membuatmu merasa bisa memarahi hewan peliharaanmu ketika kamu ingin marah, meskipun bukan mereka yang jadi alasannya.
Hewan peliharaan adalah makhluk hidup yang harus kita rawat dan sayangi sebaik mungkin, jika kucingmu enggak berperilaku sesuai harapan kamu tetap bisa memberitahunya dengan nada biasa dan menunjukkan apa yang kamu inginkan.
Baca Juga: Kucing Tak Mau Buang Kotoran di Litter Box? 6 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
| Source | : | Kompas.com |
| Penulis | : | Ayu Ma'as |
| Editor | : | Danastri Putri |
Komentar