GridKids.id - Kids, apa yang kamu ketahui tentang varian Omicron siluman?
Omicron siluman atau subvarian Omicron BA.2. merupakan salah satu varian Omicron yang bisa menyebabkan gejala penyakit yang parah pada pasien terpapar.
Varian Omicron ditetapkan sebagai varian of concern (VoC) oleh World Health Organization (WHO).
Sehingga subvarian BA.2 atau Omicron siluman juga dianggap sebagai VoC.
WHO menyatakan bahwa penelitian menunjukkan varian ini memiliki pertumbuhan yang sangat cepat dibanding varian Omicron lainnya seperti BA.1.
Varian ini menunjukkan sifat yang lebih menular dibanding varian lainnya dan menunjukkan gejala yang mirip tertular Omicron biasa, seperti batuk, sakit tenggorokan, pilek, sakit kepala, dan badan pegal-pegal.
Meski menunjukkan gejala ringan pada orang yang sudah divaksin lengkap, varian ini tetap berbahaya dan sangat menular.
Omicron siluman berpotensi mendorong terjadinya lonjakan kasus positif COVID-19 di tengah masyarakat.
Dilansir dari kompas.com, para ahli di Amerika Serikat menduga varian ini akan mendorong peningkatan kebutuhan orang untuk akses respirator dan mendorong lonjakan kasus kematian.
Varian Omicron ini dianggap punya kemampuan yang lebih baik untuk menembus sistem imunitas dan tetap bisa menular pada orang yang sudah vaksin lengkap sekalipun.
Baca Juga: Disebut Berpotensi Menyebabkan Penyakit Parah, Apa Itu Varian Omicron Siluman?
Kasus Omicron siluman di Indonesia
Update terbaru Indonesia berada pada posisi ke-16 di dunia sebagai negara dengan kasus COVID-19 terbanyak, dengan jumlah 5.667.355 kasus.
Pada kamis (3/3/2022) tercatat kasus harian mencapai angka 37.259 kasus baru.
Kasus kematian tercatat sebanyak 232 kematian sehingga total kasus kematian di Indonesia mencapai 149.268 kasus.
Kasus sembuh terbaru pada Kamis (3/3/2022) tercatat sebanyak 42.154 kasus sehingga total kasus sembuh mencapai 4.986.391 kasus.
Pada hari yang sama total kasus positif Omicron siluman atau subvarian BA.2. di Indonesia sudah mencapai total 330 kasus.
Dilansir dari kompas.com, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melalui Juru Bicara vaksinasi COVID-19, Ibu Siti Nadia Tarmidzi, menyatakan bahwa kasus-kasus positif Omicron siluman ditemukan melalui pemeriksaan Whole Genome Sequencing pada sampel pasien COVID-19.
Beliau menambahkan bahwa jumlah kasus positif Omicron siluman atau varian BA.2. dianggap masih dalam skala kecil jika dibandingkan dengan varian BA.1.1 dan BA.1 yang mencapai sekitar 5000-an kasus.
Baca Juga: Selain Mudah Lelah, Kenali 9 Efek Long COVID Omicron serta Langkah Pencegahannya
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar