Jiaozi berasal dari filsafat kuno Cina yaitu Hundun yang berarti kekacauan tradisi atau primordial, enggak punya bentuk tetap, enggak berlubang, dan seluruh sisinya tertutup.
Filosofi itu juga menjadi panduan dalam menyajikannya, secara tradisional jiaozi direbus lalu disajikan bersama kaldu.
Versi ini kemudian dikembangkan menjadi bentuk baru dengan isi yang lebih padat dan populer hingga saat ini.
Istilah Jiaozi mulai dikenal sejak masa Dinasti Ming (13668-1644 M) ketika sajian ini populer dan disajikan pada Festival Musim Semi.
Ketika malam menjelang perayaan tahun baru Imlek, sebagian keluarga Tionghoa akan berkumpul untuk merayakannya dengan makan pangsit tengah malam.
Menyantap jiaozi ketika Imlek disebut sebagai perlambangan harapan kelimpahan rezeki dan kerukunan dalam keluarga.
Baca Juga: Penyuka Dimsum Wajib Tahu, Ini 8 Fakta Menarik tentang Kuliner Favorit dari Tiongkok
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,kids.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar