Periodisasi enggak menjadi pembatas yang utama pada proses pengelompokan sejarah.
Hal yang akan diperhatikan adalah ciri-ciri utama dari kejadian sejarah, inilah yang menjadi pembatas dari peristiwa sejarah itu sendiri.
Namun, tiap periodisasi tetap enggak bisa lepas dari rentang waktu karena pasti akan terikat dari jalannya sejarah peradaban manusia.
Contohnya zaman prasejarah hingga tahun Masehi, zaman protohistoris ketika awal sejarah Indonesia (awal Masehi hingga abad ke-7), zaman Sriwijaya Syailendra (abad ke-7 hingga abad ke-12), Zaman Singasari Majapahit (abad ke-13 hingga abad ke-16), Zaman menuju kemerdekaan Indonesia (abad 16-19), masa proklamasi kemerdekaan (awal abad 20 hingga pertengahan abad 20).
3. Periodisasi berdasarkan ranting
Perkembangan ilmu pengetahuan yang makin lama makin berkembang meluas sehingga membutuhkan pembeda.
Inilah yang membuat sejarah dibedakan dengan adanya ranting supaya lebih mudah fokus pada peristiwa era tertentu dalam sejarah.
Inilah yang membuat sejarah bisa dipelajari dengan lebih mendalam.
Baca Juga: Mengenal Aufklarung, Zaman Pencerahan Eropa yang Terjadi Pada Abad-18
Pembuatan ranting dalam sejarah digunakan supaya seseorang bisa lebih mudah menguasai berbagai fakta yang ada di masa lalu.
Ranting-ranting dalam ilmu sejarah dibagi menjadi beberapa bidang, seperti sejarah ekonomi, sejarah politik, sejarah perang, sejarah sosial-budaya, sejarah pendidikan, sejarah konstitusi, dan lain sebagainya.
Ranting-ranting inilah yang akan menjadi ilmu bantu untuk mempelajari sejarah secara lebih spesifik.
Source | : | gramedia.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar