Ungkapan itu mengacu pada banyak sekali rempah-rempah yang ditambahkan pada sajian laksa yang kaya cita rasa.
Teori lain menyebutkan bahwa laksa berasal dari bahasa Persia "lakhshah" yang berarti mie atau sejenis bihun.
Sedangkan sebuah teori juga menyebut laksa berasal dari bahasa kanton yang berarti pasir pedas.
Hal itu mengacu pada bumbu kaldu berupa udang kering yang memberikan tekstur seperti pasir pada kuah laksa.
Rupa-rupa laksa di berbagai negara
Laksa merupakan makanan Peranakan yaitu hasil perpaduan budaya pendatang dari Cina dengan budaya lokal orang pribumi.
Sajian ini banyak ditemukan variannya di wilayah Asia Tenggara, hal ini disebut karena laksa sangat mudah beradaptasi dengan bahan atau bumbu-bumbu yang digunakan dalam kuliner berbagai kebudayaan.
Komponen penting dalam membentuk cita rasa laksa yang otentik disebut berasal dari daun mint vietnam (Persicaria odorata) atau jahe obor (Etlingera elatior).
Baca Juga: Sejarah Dimsum, Sajian Teman Minum Teh yang Digemari Semua Usia
Di kawasan Asia Tenggara dikenal tiga bentuk variasi laksa yaitu Assam, Kari, dan Siam.
Laksa kari memiliki cita rasa gurih karena ditambah dengan santan, laksa assam memiliki rasa otentik dengan kuahnya yang bercita rasa asam.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar