GridKids.id - Banyak orang kerap mengalami kesemutan atau dikenal dengan Paresthasia, Kids.
Umumnya orang yang mengalami kesemutan akan memicu mati rasa pada beberapa bagian tubuh.
Selain itu, kesemutan juga memiliki rasa ditusuk jarum, geli, ataupun merinding.
Baca Juga: Ciri-Ciri Otot Lurik, Otot Polos, dan Otot Jantung pada Tubuh Manusia
Meski membuat kurang nyaman, kesemutan akan hilang dalam waktu singkat ataupun lama.
Namun, kesemutan yang berlangsung lama juga bisa menjadi tanda kita sedang terkena penyakit berisiko tinggi, nih.
Lantas apa saja penyakit berisiko yang ditandai dengan kesemutan? Yuk, kita cari tahu!
1. Diabetes
Kesemutan dapat menjadi tanda seseorang mengidap penyakit diabetes, Kids.
Pada penyakit neuropati diabetes, kesemutan umumnya muncul dari kedua telapak kaki, naik ke seluruh kaki, menjalar ke lengan, sampai ke kedua telapak tangan.
2. Penyakit sistemik
Kesemutan dapat menjadi pertanda munculnya penyakit sistemik, termasuk gangguan ginjal, penyakit hati, kerusakan pembuluh darah, atau penyakit darah.
Selain itu, gangguan pada jaringan ikat, peradangan kronis, kelenjar tiroid kurang aktif (hipotiroid), kanker, dan tumor yang menyerang saraf juga dapat memicu kesemutan.
Baca Juga: Otot Polos: Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis, dan Fungsinya pada Tubuh Manusia
3. Sindrom saraf terjepit
Sindrom saraf terjepit juga dapat menimbulkan gejala kesemutan yang berkepanjangan.
Beberapa gangguan saraf terjepit, seperti sindrom lorong karpal dan kelumpuhan saraf dapat menyebabkan kaki dan tangan sering kesemutan.
4. Cedera saraf
Kesemutan bisa menjadi tanda adanya cedera saraf, yang disebabkan mulai dari saraf kejepit, saraf rusak, hingga saraf hancur.
Cara tepat untuk mengetahui lebih pasti dan mengatasinya adalah konsultasi ke dokter.
Mereka akan melakukan pemeriksaan fisik, merekomendasikan tes darah, CT scan, MRI, serta biopsi saraf.
5. Infeksi
Kaki, tangan, atau bagian tubuh lainnya yang mengalami kesemutan bisa juga disebabkan oleh adanya infeksi virus atau bakteri.
Lyme, herpes, cytomegalovirus, Epstein-Barr, dan HIV/AIDS adalah contoh penyakit akibat infeksi virus atau bakteri yang membuat pengidapnya merasakan kesemutan.
6. Penyakit autoimun
Penyakit autoimun dapat menyebabkan peradangan kronis, yang menimbulkan gejala kesemutan bagi pengidapnya.
Beberapa penyakit autoimun yang menimbulkan gejala sering kesemutan, seperti sindrom Guillain-Barre, lupus, dan rheumatoid arthritis.
Baca Juga: Dampak Tubuh Kurang Vitamin D, Mudah Sakit Hingga Nyeri Otot
7. Kekurangan atau kelebihan vitamin tertentu
Mengonsumsi vitamin dan suplemen yang enggak tepat dapat menyebabkan tubuh sering mengalami kesemutan.
Vitamin E, B1, B6, B12, dan niasin sangat penting untuk menunjang kesehatan saraf.
Namun, kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan anemia pernisiosa, penyebab penting dari gangguan saraf neuropati perifer, Kids.
Yuk selalu pantau tubuhmu biar gejala sepele enggak terlewat dan bikin kita jatuh sakit!
Penulis: Marcella Oktania
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | cewekbanget.grid.id |
Penulis | : | Febryan Kevin |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar