Alas kaki yang dikenakan oleh pengantin wanita adalah selop atau kasut yang berhiasakan manik-manik yang disebut dengan perahu kolek.
Hiasan kepalanya sangat ramai mulai dari sanggulnya yang menggunakan bentuk konde buatun yang memperlihatkan bagian tengkuk pengantin wanita yang bersih sebagai tanda bahwa si pengantin wanita rajin menunaikan ibadah Sholat.
Siangko atau hiasan dahi dikenakan seperti cadar yang menutupi wajah pengantin wanita, terbuat dari manik-manik emas.
Selain itu, terdapat juga siangko sedang yang disebut juga sebagai mahkota atau sisir garu yang dikenakan di bagian ubun-ubun mempelai wanita.
Baca Juga: Aesan Paksangkong, Pakaian Adat Sumatera Selatan yang Penuh Filosofi
Lalu selanjutnya tatanan rambut ditutup dengan siangko kecil berukuran 3,5 dipakai di bagian sanggul belakang.
Di bagian kepala ditambahkan berbagai tusukan hiasan seperti 10 buat tusuk paku, 5 buah tusuk bunga, 10 buah tusuk kembang goyang, hiasan ronce atau untai melati, 2 buah kembang kelapa, 2 buah kembang rumput, 4 hiasan burung hong, sepasang sumping, dan sepasang anting, juga kalung tebar.
Nah, Kids, itulah 4 jenis baju adat tradisional betawi yang memiliki fungsi dan keunikannya masing-masing. Tiap elemen dan komponen penyusun sebuah tampilan pakaian adat tradisional memiliki filosofi nilai-nilai luhur budaya Betawi yang patut terus dilestarikan oleh generasi penerusnya.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,Youtube Lembaga Kebudayaan Betawi |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar