GridKids.id – Bantal merupakan salah satu benda yang membuat tidur menjadi nyenyak dan berkualitas, Kids.
Meski memiliki peran penting untuk menjaga kualitas tidur mengganti bantal dengan yang baru merupakan hal yang wajib dilakukan.
Menurut sejumlah ahli, mengganti bantal sebaiknya dilakukan setiap satu hingga dua tahun untuk tidur lebih nyaman.
Baca Juga: Lakukan 4 Tahapan Ini Untuk Pastikan Bantalmu Bebas Bau dan Bakteri
Namun, ada sejumlah keadaan yang membuat bantal yang sudah enggak bisa menopang kepala lagi harus segera diganti agar enggak menganggu kualitas tidur.
Lalu, apa saja tanda harus mengganti bantal dengan yang baru? Yuk, kita cari tahu, Kids.
1. Bentuk bantal sudah enggak bagus
Bantal yang baik digunakan ialah memiliki isian busa, atau bulu yang bisa menopang kepala ataupun leher, Kids.
Jika bantal sudah enggak bisa menopang kepala sebaiknya segera diganti dengan yang baru.
Bantal enggak bisa menopang kepala akan menganggu kualitas tidur karena kurang nyaman.
2. Bantal bisa ditekuk
Jika kamu menggunakan bantal yang bisa ditekuk itu merupakan tanda sudah enggak layak untuk dipakai.
Baca Juga: 4 Manfaat Jemur Kasur dan Bantal Ketika Sedang Terik, Salah Satunya Basmi Tungau
Bantal yang bisa ditekuk menandakan sudah enggak memiliki isi yang memadai.
3. Bantal dengan kondisi kotor
Tanda bantal harus ganti selanjutnya ialah, bantal dalam kondisi kotor.
Bantal yang kotor bisa dipicu berbagai penyebab salah satunya tungau serta bakteri lainnya, Kids.
4. Bantal enggak kembali ke bentuk aslinya
Ketika bantal enggak kembali ke bentuk asilnya menandakan harus menggantinya agar tidur lebih nyaman.
Kamu bisa melakukan tes melipat bantal untuk mengetahui apakah kembali ke bentuk aslinya.
Nah, itu tadi tanda bantal harus diganti agar tidur lebih nyaman dan berkualitas.
---
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Febryan Kevin |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar