GridKids.id - Kids, apakah kamu sudah mengenal enam jenis rumah adat Papua beserta jenis, ciri-ciri, dan juga fungsinya?
Ada 6 jenis rumah ada Papua yang dihuni oleh masyarakat suku Papua setempat, seperti rumah Honai, Rumah Ebei dan lainnya.
Indonesia terkenal memiliki beragam suku dan kebudayaan yang unik. Nah, kali ini kamu akan diajak untuk mengenal rumah tradisional dari Papua yang digunakan sebagai tempat tinggal.
Salah satu rumah adat atau tradisional Papua dikenal dengan nama Honai.
Honai merupakan rumah tinggal suku Dani yang tinggal di Lembah Baliem, Kabupaten Jayawijaya, Papua.
Keunikannya membuatnya menjadi khas dan mudah diingat. Bahkan banyak wisatawan dari dalam dan luar negeri yang datang berkunjung untuk melihat langsung.
Baca Juga: Rumah Kaki Seribu, Rumah Adat Suku Arfak dari Papua
Keberadaan Honai ini bisa ditemukan di lembah-lembah dan pegunungan di Papua, biasanya berada di ketinggian 1.600 hingga 1.700 meter di atas permukaan laut.
Berikut adalah beberapa jenis rumah adat khas Papua dengan ciri dan fungsinya masing-masing, yaitu:
Honai memiliki dinding yang berbentuk lingkaran dengan atap berbentuk setengah bola sehingga dari luar terlihat seperti jamur.
Alasan bentuk atap rumah honai kerucut adalah untuk mengurangi hawa dingin dan menghindari air hujan.
Rumah adat ini biasanya ditempati oleh laki-laki dewasa sehingga sering juga disebut dengan Honai Pilamo.
Rumah ini enggak memiliki jendela dan hanya punya satu pintu berukuran kecil. Di tengah ruangannya ada tempat untuk menyalakan api unggun untuk menghangatkan ruangan.
Baca Juga: Mengenal Keunikan Wamai, Rumah Adat dari Papua
Lantainya terbuat dari tanah, tapi ada lantai atas yang terbuat dari papan untuk alas tidur.
Atapnya terbuat dari jerami, dan dinding rumahnya terbuat dari bahan kayu yang cukup kokoh.
Honai biasanya setinggi 2,5 meter dengan luas 5 meter saja, hal ini sengaja dibuat kecil supaya udara di dalam rumahnya tetap hangat.
Dalam satu wilayah, biasanya terdapat sekelompok keluarga yang mendirikan honai bersama-sama.
Bentuknya sama seperti Rumah Honai, tapi orang yang menempatinya berbeda. Rumah Ebei ditempati oleh para ibu, anak-anak gadis, dan anak laki-laki yang belum dewasa.
Rumah ini berfungsi sebagai tempat para ibu mengajarkan anak-anak banyak hal tentang kehidupan.
Baca Juga: Jarang Disadari, Ini Deretan Benda yang Paling Kotor di Rumah, Apa Saja?
Proses pengajaran ini penting untuk anak-anak gadis sebelum mereka menikah, dan sebelum anak-anak laki beranjak dewasa.
Dalam rumah Ebei, para wanita melakukan beragam kegiatan harian lainnya seperti membuat kerajinan tangan atau saling bercengkrama.
Rumah ini berbeda dengan Honai dan Ebei. Bentuknya lebih memanjang dan lebih luas.
Rumah ini berfungsi sebagai dapur umum untuk pusat pembuatan makanan untuk seluruh penghuni silimo atau beberapa rumah Honai di sekitarnya.
Para wanita umumnya akan memasak sagu atau membakar ubi di dalamnya. Setelah selesai memasak, para wanita ini kemudian akan mengantarkan makanan ke Pilamo dan seluruh keluarganya.
Salah satu rumah adat asli Papua adalah Rumah pohon milik suku korowai. Rumah ini terletak di bagian atas dahan pohon dengan ketinggian 15 hingga 50 meter.
Baca Juga: Mengenal Rumah Hunila, Rumah Adat dari Papua
Pembuatan rumah ini berfungsi untuk melindungi penghuninya dari ancaman binatang buas.
Selain menghindari binatang buas, suku korowai membuat rumah pohon ini juga untuk menghindari gangguan roh jahat yang disebut "laleo".
Menurut kepercayaan suku korowai, laleo diyakini sebagai makhluk jahat yang berjalan seperti mayat hidup dan berkeliaran di malam hari.
Suku korowai juga meyakini, semakin tinggi rumah yang mereka buat, maka mereka akan semakin terhindar dari roh-roh jahat yang bergentayangan di malam hari.
Rumah adat Kariwari merupakan rumah tradisional Suku Tobati- Enggros yang tinggal di dekat Teluk Yotefa dan Danau Sentani, Jayapura.
Bangunan Rumah Kariwari adalah limas segi delapan yang terbuat dari kayu besi, bambu, dan daun sagu hutan.
Rumah ini terdiri dari dua lantai dan punya tiga ruangan dengan fungsi yang berbeda-beda.
Rumah Kariwari dianggap sebagai tempat sakral bagi Suku Tobati-Enggros, karena berfungsi sebagai tempat edukasi dan ibadah.
Rumah adat Suku Biak Numfor yang tinggal di area pantai utara Papua adalah rumah rumsram.
Fungsinya sama dengan rumah Kariwari, rumah rumsram dipergunakan untuk kegiatan mengajar untuk para laki-laki
Rumah rumsram berbentuk unik dengan persegi dan atap yang seperti perahu terbalik.
Desain rumah adat suku biak numfor ini berkaitan dengan kebanyakan masyarakatnya yang berprofesi sebagai pelaut.
Baca Juga: Rumah Kariwari, Rumah Adat Papua dan Fungsinya
Rumah ini memiliki lantai yang terbuat dari kulit kayu, dengan dinding dari bambu air dan pelepah sagu. Atapnya terbuat dari daun sagu yang dikeringkan.
Nah, itulah tadi 6 rumah adat dari Papua dengan ciri dan masing-masing fungsinya, salah satunya Honai.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar