GridKids.id – Mencegah terpaparnya COVID-19 bukan hanya melakukan vaksin saja, Kids.
Ini karena, vaksin COVID-19 bukan obat yang dapat melindungi 100 persen.
Baca Juga: Waspada! Ini Deretan Provinsi dengan Protokol Kesehatan di Bawah Standar, Mana Saja?
Oleh sebab itu, perlu menaati protokol kesehatan yang ketat agar engga terpapar COVID-19.
Untuk yang belum tahu, ada beberapa budaya baru yang harus diterapkan pada masa pandemi COVID-19 meski sudah mendapat vaksin.
Baca Juga: Apa Itu Bilangan Genap dan Ganjil? Ini Pengertian dan Perbedaannya
Lalu, apa saja budaya baru untuk menghindari paparan COVID-19? Yuk, kita cari tahu, Kids.
Sering mencuci tangan adalah langkah sederhana dalam mencegah penyakit, bahkan enggak hanya COVID-19, Kids.
Cuci tangan yang dapat dilakukan dengan air (air hangat atau dingin) dan wajib menggunakan sabun, kemudian menggosok tangan selama seenggaknya 20 detik.
Jadi usai melakukan apapun, dianjurkan cuci tangan, terlebih saat akan makan, minum, memegang area wajah.
Virus corona, SARS-CoV-2 dapat hidup di beberapa permukaan hingga 72 jam.
Baca Juga: Memasuki PPKM Darutat, Penerbangan Internasional Tetap Dibuka dengan Protkes Sangat Ketat
Virus ini dapat menempel di berbagai permukaan benda yang kita sentuh, sehingga sangat disarankan untuk enggak selalu menyentuh wajah, setelah menyentuh benda-benda, seperti pegangan pompa bensin, ponsel, kenop pintu, laptop, atau meja.
Hindari menyentuh bagian wajah atau kepala, termasuk mulut, hidung, dan mata. Hindari juga menggigit kuku.
Cara pencegahan COVID-19sederhana yang lainnya enggak saling berbagi penggunaan barang pribadi. Seperti telepon, alat rias, produk make up, sisir dan lain sebagainya, Kids.
Selain itu, penting juga untuk enggak berbagi peralatan makan dan sedotan.
, Kids.
Disarankan juga untuk enggak berjabat tangan atau bahkan memeluk orang lain.
Ini penting untuk menghindari penularan COVID-19.
Sebab, kontak kulit ke kulit, dapat menularkan virus corona SARS-CoV-2 dari satu orang ke orang lain
Viral load atau jumlah virus SARS-CoV-2 sangat tinggi di hidung dan mulut. Artinya, virus corona ini bisa dengan mudah terbawa melalui droplet saat batuk, bersin, atau berbicara.
Partikel virus tersebut juga dapat mendarat di permukaan yang keras dan bertahan di sana hingga 3 hari.
Baca Juga: Kasus COVID-19 Terus Melonjak, Angkasa Pura I Semakin Memperketat Protokol Kesehatan di Bandara
Gunakan tisu atau bersin ke siku untuk menjaga tangan sebersih mungkin. Cuci tangan dengan hati-hati setelah bersin atau batuk.
Gunakan disinfektan berbasis alkohol untuk membersihkan permukaan keras di rumah, kantor, sekolah. interior mobil.
Bersihkan juga ponsel, laptop, dan apa pun yang digunakan secara teratur beberapa kali sehari.
Desinfeksi area setelah membawa bahan makanan atau paket ke rumah, Kids.
Jika terinfeksi virus SARS-CoV-2, virus itu akan ditemukan dalam jumlah tinggi di ludah (sputum), Kids.
Ini bisa terjadi bahkan jika kita enggak memiliki gejala. Oleh sebab itu, disarankan untuk menjaga jarak fisik, dengan isolasi mandiri.
Artinya tinggal di rumah dan sekolah dari jarak jauh jika memungkinkan. Apabila harus keluar untuk keperluan mendesak, jaga jarak 2 meter dari orang lain.
Ingat kita bisa menularkan virus hanya dari berbicara dengan seseorang yang dekat dengan kita.
Berada dalam kelompok atau pertemuan dapat membuat kita lebih mungkin berhubungan dekat dengan seseorang.
Baca Juga: Ikuti Protokol Kesehatan, Ini Peraturan yang Dibuat UEFA untuk Pemain Cadangan di Euro 2020
Ini termasuk menghindari semua kegiatab ibadah keagamaan, karena saat itu harus beredekatan dengan jamaah lain. Ini juga termasuk enggak berkumpul di taman atau pantai.
Memakai masker cara pencegahan COVID-19 yang sangat dianjurkan oleh para ahli atau pakar kesehatan di dunia.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan bahwa hampir semua orang memakai masker kain di tempat umum, di mana jarak fisik mungkin sulit diterapkan, seperti saat ke toko atau ke tempat publik lainnya.
Jika digunakan dengan benar, masker dapat membantu mencegah orang yang enggak menunjukkan gejala atau enggak terdiagnosis menularkan SARS-CoV-2 ketika mereka bernapas, berbicara, bersin, atau batuk, yang pada gilirannya, dapat memperlambat penularan COVID-19.
Kini penggunaan masker ganda atau masker dobel juga disarankan, terutama sebagai upaya dan cara pencegahan COVID-19 dari penularan varian virus corona, salah satunya varian Delta yang disebut sangat menular, Kids.
Penulis: Gazali Solahuddin
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Gridhealth.id |
Penulis | : | Febryan Kevin |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar