GridKids.id – Kuku kaki bisa mengalami infeksi jamur yang lebih dikenal dengan onikomikosis, Kids.
Untuk yang belum tahu, infeksi jamur kuku biasanya ditandai dengan adanya bintik ujung kuku bagian bawah.
Ketika infeksi jamur semakin meluas, maka kuku akan berubah warna hingga menghancurkan bagian tepi.
Baca Juga: Bukan Hanya COVID-19, 6 Negara Ini Juga Sudah Terpapar Jamur Hitam, Salah Satunya Indonesia
Meski enggak menganggu, infeksi seperti ini harus segara mendapatkan penanganan atau perawatan.
Jika sudah parah harus segara mebawanya ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih intensif.
Baca Juga: Mengenal Perbedaan Coding dan Programming, Ternyata Keduanya Tak Sama
Ada dua perawatan yang digunakan diberikan untuk mengobati infeksi jamur, apa saja itu? Yuk, kita cari tahu, Kids.
Menggunakan obat-obatan
Seseorang mengalami infeksi jamur akan maka akan diberi resep antijamur yang bisa diminum atau dioleskan ke kuku kaki, Kids.
Dalam beberapa situasi, ada baiknya menggabungkan terapi antijamur oral dan topikal.
Obat antijamur oral
Obat ini sering menjadi pilihan pertama karena mereka membersihkan infeksi lebih cepat daripada obat topikal.
Baca Juga: Jangan Keliru, Ini Perbedaan Gejala COVID-19 dan Infeksi Sinus yang Sering Dianggap Mirip
Selain itu, obat ini membantu kuku baru tumbuh bebas dari infeksi, perlahan-lahan menggantikan bagian yang terinfeksi.
Pasien biasanya menggunakan obat jenis ini selama enam hingga 12 minggu.
Cat kuku antijamur
Dokter mungkin akan meresepkan cat kuku antijamur yang disebut ciclopirox (Penlac).
Pasien hanya mengoleskan pada kuku kaki yang terinfeksi dan kulit di sekitarnya sekali sehari, Kids.
Setelah tujuh hari, bersihkan lapisan yang menumpuk dengan alkohol dan mulai aplikasi baru.
Pasien mungkin perlu menggunakan cat kuku jenis ini setiap hari selama hampir satu tahun, Kids.
Krim kuku
Dokter mungkin memberikan krim antijamur, yang digosokkan ke kuku yang terinfeksi setelah direndam.
Krim ini dapat bekerja lebih baik jika terlebih dahulu mengencerkan kuku. Ini membantu obat melewati permukaan kuku yang keras ke jamur yang mendasarinya.
Untuk menipiskan kuku, kita bisa mengoleskan losion tanpa resep yang mengandung urea. Atau dokter mungkin menipiskan permukaan kuku (debride) dengan kikir atau alat lain.
Baca Juga: Apakah Kekurangan Asupan Vitamin D Lebih Rentan Terinfeksi COVID-19? Ini Penjelasannya
Operasi pembedahan
Dokter mungkin menyarankan pengangkatan sementara kuku sehingga ia dapat mengoleskan obat antijamur langsung ke infeksi di bawah kuku.
Beberapa infeksi jamur kuku enggak merespon obat-obatan.
Dokter mungkin menyarankan pencabutan kuku permanen jika infeksinya sudah masuk kategori parah, Kids.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | GridHEALTH.id |
Penulis | : | Febryan Kevin |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar