GridKids.id – Saat ini COVID-19 merupakan salah satu penyakit yang diwaspadai karena dapat menular dengan cepat, terlebih ada varian baru jenis Delta, Kids.
Namun, penyakit menular di Indonesia bukan hanya COVID-19 saja, karena ada lima penyakit yang dapat menginfeksi seseorang.
Baca Juga: Bisa Menyembuhkan Penyakit, Fakta Menarik Bernapas dengan Menggunakan Lubang Hidung Kanan dan Kiri
Selain itu, penyakit-penyakit tersebut sering menyerang masyakarat Indonesia dan bisa dikatakan penyakit musiman dan langganan.
Untuk yang belum tahu, penyakit ini memiliki risiko ringan, berat, hinga bisa memicu kematian seseorang.
Baca Juga: 6 Hal yang Efektif Membantu Kita agar Bisa Bangun Lebih Awal
Lalu, apa saja penyakit menular di Indonesia yang sering terjadi? Yuk, kita cari tahu, Kids.
Demam Berdarah
Demam berdarah merupakan penyakit yang disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti, Kids.
Setelah terinfeksi salah satu jenis virus Dengue, tubuh Anda akan mengembangkan kekebalan terhadap virus jenis tersebut selama sisa hidup.
Gejala demam berdarah yang dialami sebagai berikut:
Baca Juga: Jadi Penyelamat Manusia, Ini Sejarah Vaksin Alat untuk Memerangi Penyakit Menular
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Infeksi pernapasan akut merupakan infeksi yang mengenai saluran pernapasan dan dapat mengganggu fungsi pernapasan normal.
ISPA dapat mempengaruhi saluran pernapasan atas (dari mulai hidung hingga bagian atas pita suara) atau pada saluran pernapasan bawah (dimulai dari bagian bawah pita suara dan berakhir di paru-paru).
Anak-anak, orang lanjut usia, dan orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh lebih berisiko untuk terkena ISPA, Kids.
Gejala-gejala ISPA yang dialami seseorang seperti:
Baca Juga: Enggak Cuma Virus Corona, Penyakit Menular yang Banyak Menginfeksi Ini Sebaiknya Juga Kita Waspadai
Diare
Diare termasuk dalam penyakit menular yang sering terjadi.
Diare ditandai dengan perubahan konsistensi tinja menjadi lebih encer dan berair atau meningkatnya frekuensi buang air besar, Kids.
Diare umumnya dapat berlangsung beberapa hari dan sering kali membaik tanpa pengobatan khusus.
Selain itu, diare bisa bersifat akut atau kronis.
Diare akut terjadi ketika kondisinya berlangsung selama kurang dari 14 hari, sedangkan diare kronis adalah diare yang terjadi lebih lama, yakni lebih dari 14 hari.
Diare akut dapat diakibatkan oleh infeksi virus, bakteri, dan parasit.
Keluhan diare juga dapat timbul pada keracunan makanan.
Bahkan ada suatu kondisi yang dikenal sebagai traveler’s diarrhea, yaitu kondisi diare yang terjadi setelah terpapar bakteri atau parasit saat melakukan perjalanan ke negara berkembang atau daerah dengan sanitasi buruk.
Diare kronis perlu dicurigai sebagai akibat dari penyakit atau kelainan usus, seperti penyakit celiac atau penyakit Crohn, Kids.
Dehidrasi dan diare
Diare dapat menyebabkan seseorang kehilangan cairan dengan cepat dan berisiko mengalami dehidrasi, Kids.
Jika pasien dengan dehidrasi enggak menerima penanganan maka dapat timbul komplikasi yang serius dan mengancam nyawa.
Gejala-gejala dehidrasi meliputi kelelahan, bibir dan selaput lendir mulut tampak kering, peningkatan denyut jantung, sakit kepala, pusing, rasa haus meningkat, dan frekuensi buang air kecil.
Penanganan diare terutama adalah melalui pemberian cairan pengganti (rehidrasi) baik melalui oral (minuman, larutan oralit) maupun melalui infus pada dehidrasi berat, Kids.
Penulis: Gazali Solahuddin
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | GridHEALTH.id |
Penulis | : | Febryan Kevin |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar