Peneliti menganggap doppelganger adalah gejala schizophrenia
Para peneliti dan ilmuwan menganggap fenomena melihat seseorang yang sangat mirip kita dan enggak memiliki bayangan, hanya bisa dilihat oleh diri kita saja, bisa dianggap sebagai gejala schizophrenia.
Schizophrenia adalah gangguan mental jangka panjang yang menyebabkan penderitanya mengalami halusinasi, delusi atau waham, kekacauan berpikir, hingga perubahan perilaku.
Baca Juga: Tidur Bersama Anjing Peliharaan Disebut Baik untuk Kesehatan Mental, Benarkah Begitu?
Penderita Schizophrenia mereka menganggap bisa melihat kembarannya yang sangat mirip dengannya, bahkan menamainya dengan nama lain.
Beberapa juga menyatakan kalau mereka bisa berdialog dengan kembarannya itu.
Enggak jarang sebuah nama mewakili satu kepribadian atau emosi dari penderita schizophrenia ini.
Setelah mengetahui bahwa kamu mungkin punya kembaran di belahan dunia yang lain, jadi ikut penasaran enggak buat melihat seperti apa kembaranmu di dunia nyata?
Mungkin sensasinya akan aneh dan canggung kalau kita punya kesempatan bertemu sama seseorang yang wajahnya seperti pantulan wajah kita sendiri.
Asalkan kita enggak langsung lari ketakutan karena terlalu percaya sama mitos doppelganger ya, kids.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | nationalgeographic.co.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar