Selama beberapa waktu berjalan tanpa dilatarbelakangi nilai historis, penyelenggaraan Pekan Kanak-Kanak terasa datar.
Sehingga, kembali muncul usulan untuk memperingatinya pada 2 Mei (hari lahir bapak pendidikan Indonesia, Ki Hadjar Dewantara) dan 4 Desember (hari lahir Dewi Sartika).
Kowani kesulitan lagi untuk menentukan penetapan Hari Anak sehingga menyerahkan keputusan pada pemerintah.
Pada 1959, pemerintah akhirnya menetapkan 1-3 Juni sebagai tanggal peringatan Pekan Kanak-Kanak yang bertepatan dengan peringatan Hari Kanak-Kanak Internasional.
Hari Kanak-Kanak Internasional yang diselenggarakan pada 1 Juni berjalan dengan meriah dan seringkali dihadiri oleh Presiden Soekarno.
Pada Kongres ke-13 di Jakarta yang jatuh pada 24-28 Juli 1964, Kowani mengusulkan 6 Juni (Hari Lahir Presiden Soekarno) sebagai Hari Kanak-Kanak Nasional.
Source | : | Bobo.grid.id,KompasPedia |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar