GridKids.id - Hari Raya Idul Adha identik dengan pembagian daging kepada masyarakat sekitar rumah dan yang membutuhkan.
Dengan banyaknya daging, tak jarak nantinya akan diolah menjadi berbagai macam makanan, dari yang bersantan hingga bakar-bakaran.
Namun, enggak jarang makanan yang diolah masih sisa banyak.
Baca Juga: Jarang Diketahui, Inilah Manfaat Kesehatan Daging Kambing yang Ternyata Rendah Kolesterol
Ketika makanan masih sisa, banyak orang akan memanaskannya agar hangat dan dapat dimakan kembali.
Namun, ternyata daging enggak boleh dipanaskan berulang-ulang karena membahayakan kesehatan, lo.
Baca Juga: Mengenal Perbedaan Coding dan Programming, Ternyata Keduanya Tak Sama
Inilah bahaya kesehatan kalau memanaskan daging berulang-ulang.
Nilai gizi menjadi berkurang
Ketika mengonsumsi daging, kita enggak hanya mendapat rasa lezat dari daging saja.
Itu karena daging memilki banyak nilai gizi di dalamnya yang baik untuk kesehatan.
Mencukupi gizi yang baik dapat membantu menjaga imunitas tubuh dalam masa pandemi COVID-19.
Baca Juga: Enggak Cuma Rasanya yang Lezat, Ternyata Daging Sapi Juga Punya Berbagai Manfaat Kesehatan
Namun, jangan memanaskan daging secara berulang karena menghilangkan nilai gizi di dalam daging akibat pemanasan.
Tekstur daging menjadi keras
Salah satu cara untuk mengetahui daging matang dengan sempurna adalah dengan melihat tingkat empuknya. Daging yang matang akan cukup mudah untuk dikunyah.
Namun, daging yang memiliki tekstur sangat empuk akan berubah ketika dipanaskan berulang-ulang.
Itu karena daging yang dipanaskan akan mengalami perubahan struktur protein akibat pemanasan.
Aroma akan berubah
Daging sapi atau kambing biasanya diolah jadi berbagai macam makanan dengan campuran rempah-rempah.
Aroma dari rempah-rempah akan menambah selera makan dan rasanya menjadi sedap.
Baca Juga: Cara Mudah Menghilangkan Bau Amis Daging Kurban dengan Bahan Dapur
Namun, daging yang dimasak dengan berbagai rempah enggak boleh dipanaskan lebih dari satu kali.
Itu karena pemanasan berkali-kali akan mengubah aroma makanan.
Aroma yang berubah diakibatkan oksidasi seperti asam lemak dan senyawa karbonil yang ada dalam daging.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Febryan Kevin |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar