GridKids.id - Kids, terdapat beberapa bangunan terbengkalai yang sudah enggak terpakai dan akhirnya ditinggalakan karena sudah enggak berfungsi lagi.
Mungkin kamu sudah sering mendengar kota hantu di Pripyat, Ukraina yang ditinggalkan akibat ledakan reaktor nuklir Chernobyl.
Ternyata, enggak hanya di luar negeri, Indonesia pun terdapat beberapa bangunan yang sudah ditinggalkan, lo.
Bentuk bangunan yang kosong karena terbengkalai seringkali menimbulkan kesan menyeramkan.
Terdapat beberapa bangunan di Indonesia yang dahulu ramai digunakan namun sekarang sudah ditinggalkan.
Bangunan apa saja dan terletak di mana ya? Yuk, simak mengenai ulasannya!
Bangunan Terbengkalai yang Ada di Indonesia
1. Kampung Gajah Wonderland
Kampung Gajah Wonderland sempat menjadi tempat wisata yang digandrungi masyarakat. Letaknya berada di kawasan wisata Lembang, Bandung, Jawa Barat.
Terdapat beragam wahana menarik di sana, di antaranya adalah formula kart, delman royal, dan bahkan waterpark.
Taman bermain dinyatakan bangkrut pada tahun 2017 dan semua wahana di dalamnya ditinggalkan begitu saja.
Baca Juga: Layaknya Kota Hantu, Begini Misteri Kota Pripyat yang Ditinggalkan Penghuninya Sejak 35 Tahun Lalu
2. Bounty Beach Club Bungalows
Bounty Beach Club Bungalows merupakan sebuah penginapan bintang lima di salah satu pulau kecil di antara Bali dan Lombok bernama Gili Meno.
Dahulu, Bounty Beach Club Bungalow mempunyai pemandanga indah dan enggak pernah sepi pengunjung.
Namun sekarang, penginapan ini sudah enggak beroperasi lagi dan hanya meninggalkan jejak bangunan megahnya.
P.I Bedugul pun sudah rampung dibuat dengan bangunan lengkap nan indah yang berlatar belakang Gunung Batur di Kintamani, Bali.
Hotel ini pun siap dibuka pada tahun 1998, namun nyatanya sampai ini P.I Bedugul enggak pernah beroperasi.
----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Source | : | Kompas Travel |
Penulis | : | Putu Bagoes |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
Komentar