GridKids.id - Saat kita makan enggak jarang mengalami nyeri dada yang membuat enggak nyaman, Kids.
Nyeri dada tersebut dapat timbul karena berbagai macam faktor.
Salah satu faktornya adalah menelan makanan yang berukuran besar dan enggak dikunyah dengan sempurna.
Baca Juga: Gejala Penyakit Jantung yang Berisiko Kematian, Bukan Hanya Nyeri Dada
Selain karena faktor makanan terlalu besar ada faktor medis yang mempengaruhi terjadinya nyeri dada.
Ada faktor medis yang menyebabkan nyeri, antara lain peradangan di kerongkongan atau asam lambung.
Namun ada beberapa penyebab lain dari nyeri dada saat menelan agar bisa diantisipasi.
Apa saja itu? yuk, simak agar kamu tahu, Kids.
1. Asam lambung
Asam lambung penyebab nyeri pada dada karena refluks asam lambung terjadi ketika isi lambung naik ke kerongkongan.
Lalu keasaman isi lambung dapat memicu iritasi esofagus yang menyebabkan nyeri dada saat menelan.
Untuk meredakan gejala ini bisa memakai obat agar meredakan gangguan pencernaan, Kids.
2. Iritasi dan cedera
Nyeri pada dada juga dapat juga dapat disebabkan iritasi dan cedera.
Iritasi biasanya terjadi pada kerongkongan yang mengalami peradangan.
Peradangan tersebut mengakibatkan rasa sakit saat menelan.
Pada umumnya gejala ini dapat sembuh dengan sendirinya.
Namun sakit saat menelan bisa juga karena efek samping dari konsumsi obat-obatan.
Oleh karena itu, jika dirasa sangat enggak nyaman sebaiknya meminta bantuan dari dokter, Kids.
Baca Juga: Banyak yang Demam dan Lemas Setelah Terima Vaksin Covid-19, Coba Konsumsi Makanan Ini
3. Kanker kerongkongan
Ada beberapa kasus mengalami nyeri dada saat menelan karena kanker kerongkongan.
Pada umumnya sakit karena adanya pendarahan pada kerongkongan.
Untuk yang satu ini perlu deteksi dini, jika sudah semakin parah sebaiknya merujuk ke dokter.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id.
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Febryan Kevin |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar