GridKids.id - Badan Meterologi dan Geofisika (BMKG) baru merilis terjadinya gempa bumi 6,2 magnitudo di Majene, Sulawesi Barat.
Kita sering mendengar gempa dan magnitudo. Namun, kamu tau enggak Kids, apa itu magnitudo dan gempa?
Sebelum masuk ke magnitudo, kita bahas dulu apa itu gempa bumi.
Gempa bumi
Gempa bumi merupakan getaran yang terjadi di permukaan bumi yang menyebabkan pelepasan energi dari dalam bumi secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik.
Gempa bumi terjadi karena adanya pergerakan lempeng Bumi dan biasanya diukur dengan menggunakan alat seismometer.
Baca Juga: Jangan Panik, Kenali Tanda-Tanda Datangnya Tsunami dan Ketahui Cara Menghadapinya
Baca Juga: Sudah Dimulai, Ketahui 4 Tahapan Vaksinasi Virus Corona di Indonesia
Dalam kejadian gempa bumi dibagi berdasarkan penyebabnya:
1. Gempa bumi tektonik, yang disebabkan oleh aktivitas tektonik, pergeseran lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar.
2. Gempa bumi tumbukan, gempa yang disebabkan oleh jatuhnya meteor atau asteroid yang jatuh ke bumi, namun gempa ini jarang terjadi di Indonesia.
3. Gempa bumi buatan, gempa bumi jenis ini disebabkan oleh masyakarat yang melakukan eklpoitasi peledakan secara berlebihan.
4. Gempa bumi vulkaning, gempa ini terjadi akibat aktivitas magma yang meningkat, biasanya terjadi sebelum gunung api erupsi atau meletus.
5. Gempa bumi dalam, gempa bumi ini merupakan gempa dengan titik pusat gempa lebih dari 300 km di bawah lempeng bumi.
6. Gempa bumi menengah, gempa ini merupakan gempa dengan titik pusatnya berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi. Gempa bumi menengah dapat menimbulkan kerusakan ringan.
Baca Juga: Sudah Memasuki Musim Hujan, Kenapa Cuaca di Indonesia Masih Panas? Ini Penjelasan BMKG
7. Gempa bumi dangkal, gempa ini merupakan gempa dengan titik pusat kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa jenis ini dapat mengakibatkan kerusakan, seperti yang terjadi di Majene, Sulawesi Barat.
Nah, sekarang kita lanjut mengenal apa itu magnitudo.
Magnitudo itu merupakan sebuah besaran yang dipakai untuk mengetahui seberapa besarnya energi sismik yang dihasilkan oleh sumber gempa.
Kalau menurut BMKG, magnitudo akan lebih bekerja di ranah frekuensi, dari spektrum gelombang gempa. Spektra gempa dalam bentuk perpindahan partikel batuan bukan kecepatan getaran partikel tanah.
Namun, sebelum mengenal magnitudo, Indonesia menggunakan perhitungan Skala Richter.
Skala Ricter adalah sebuah satuan gempa yang dikembangkan oleh Charles F Richter. Metode pengukurannya membuat simpangan amplitude maksimum pada alat seismograf.
Skala Richter merupakan perhitungan dengan logaritma dari amplitudo maksimum, yang diukur dalam satuan mikrometer, dari rekaman gempa oleh instrumen seismometer pada jarak 100 km dari pusat gempanya.
Namun, Skala Richter sudah enggak dipakai lagi oleh BMKG.
Untuk mengukur kekuatan gempa sudah kurang tepat dalam perhitungan Skala Richter, sehingga sekarang lebih menggunakan magnitudo untuk pencacatan kekuatan gempa di Indonesia.
Baca Juga: Catat Tanggalnya Agar Enggak Terlewat! Ini 12 Hujan Meteor yang Bisa Diamati Sepanjang Tahun 2021
Baca Juga: Blitar Alami Gempa, BMKG Ingatkan Warga Jawa Timur untuk Waspada Terkait Hal Ini
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Source | : | Kompas.com,bnpb,BMKG |
Penulis | : | Febryan Kevin |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar