GridKids.id - Kids, apa kamu punya hewan peliharaan di rumah?
Di tengah pendemi ini, banyak orang mulai memelihara hewan peliharaan, seperti ikan, burung, anjing hingga kucing.
Kita pasti menjaga hewan peliharaan dengan baik, dengan mencukupi kebutuhan makanan, minuman dan kesehatannya.
Yap! Hewan peliharaan sebaiknya selalu diperiksa secara rutin, Kids.
Soalnya, ada beberapa penyakit yang bisa ditularkan hewan peliharaan kepada kita, lo.
Apa saja, ya? Kita cari tahu bersama, yuk!
Baca Juga: Inilah Urutan Golongan Darah yang Paling Pintar, Kamu Urutan Keberapa?
1. Infeksi Bartonella
Infeksi bartonella juga dikenal sebagai demam cakaran kucing, Kids.
Infeksi ini disebabkan oleh bakteri Bartonella henselae yang biasanya ditularkan kucing pada manusia melalui gigitan atau cakarannya.
Salah satu tanda infeksi ini misalnya adalah luka mengering (keropeng) dan bintil di tempat luka. Namun ada gejala lain yang bisa terjadi.
Infeksi ini biasanya sembuh sendiri, kok. Namun infeksi bartonella bisa menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening atau demam tanpa sumber yang jelas.
Anak-anak yang enggak memiliki sistem imun tinggi juga dampaknya bisa serius, seperti menyebar ke aliran darah sampai jantung.
Bakteri Bartonella henselae ini biasanya ada pada anak kucing, terutama kucing liar, Kids.
Baca Juga: Keren! Ternyata di 6 Negara Ini Kucing Pernah Dipuja, Salah Satunya di Mesir
2. Giardia
Giardia adalah parasit usus yang menginfeksi kotoran hewan atau manusia.
Parasit ini bisa tersebar melalui kontak dengan hal apa saja yang terekspos kotoran hewan itu, misalnya air, es, tanah, atau peralatan di rumah.
Hewan peliharaan di rumah bisa melacak parasit giardia setelah terinfeksi.
Jika hewan peliharaan kita mengalami gejala seperti diare, perut keroncongan, atau muntah, segera pastikan ke dokter hewan apakah ia terinfeksi parasit giardia.
Pada manusia, giardia bisa menyebabkan diare, gas, kotoran berminyak, mual, dan sakit perut.
Anak-anak yang terinfeksi bisa mengalami dehidrasi parah, Kids.
Makanya, dokter hewan Jim D. Carlson menyarankan agar semua lantai, perabotan rumah, mainan, dan tempat tidur harus dibersihkan setelah ditempati hewan yang terinfeksi.
Toxoplasmosis juga disebarkan oleh kucing, namun disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Parasit ini juga terdapat pada kotoran dan urin kucing.
Parasit ini tidak bisa masuk ke tubuh lewat kulit. Sehingga infeksi Toxoplasmosis ini biasanya menular lewat mulut atau luka yang terbuka.
Penyakit ini biasanya ringan namun bisa jadi penyakit serius apabila menular pada ibu hamil atau seseorang yang memiliki kondisi sistem imun tertentu. Kasus yang parah juga bisa menyerang otak, lo.
Bila menular pada orang yang sehat, toxoplasmosis bisa hilang tanpa perawatan selama beberapa bulan.
Untuk mencegahnya, kita harus selalu membersihkan kotak kotoran kucing atau tanah di sekitar rumah tempat kucing membuang kotoran. Jangan lupa untuk menggunakan sarung tangan bersih dan pembersih saat membersihkan kotoran kucing.
Baca Juga: Apa Itu Heatstroke? Ini Penjelasan dan Tandanya pada Hewan Peliharaan
4. Infeksi Kulit Granuloma
Infeksi kulit granuloma akuarium ikan bisa terjadi pada orang yang melakukan kontak langsung dengan ikan.
Infeksi ini disebabkan oleh bakteri Mycobacterium marinum.
Biasanya gejala yang muncul adalah bengkak merah pada kulit seseorang yang menangani ikan tropis atau membersihkan akuarium.
Infeksi ini biasanya terjadi di tangan dan bisa dirawat dengan antibiotik. Hanya saja penyembuhannya membutuhkan waktu lama, yaitu sekitar dua tahun.
Supaya enggak terinfeksi granuloma akuarium ikan, gunakan sarung tangan tahan air saat memegang ikan atau tiram saat membersihkan tangki akuarium.
Nah, itulah beberapa penyakit yang bisa ditularkan hewan peliharaan pada manusia. Karenanya, jaga kesehatanmu dan hewan peliharaanmu, ya, Kids!
(Penulis: Avisena Ashari)
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Penulis | : | Regina Pasys |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar