2. Virus Cerdas
Kalau diibaratkan sebagai pengemudi kendaraan, virus corona adalah pengemudi berbahaya yang melarikan diri dari tempat kejadian kecelakaan.
Sebab, virus bisa berpindah ke korban berikutnya jauh sebelum kita pulih atau meninggal.
Saat jumlah virus di dalam tubuh mulai mencapai puncaknya sehari sebelum mulai sakit, tapi paling enggak dibutuhkan sepekan sebelum COVID-19 berkembang ke titik kita membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Sangat berbeda dengan virus SARS yang mewabah tahun 2002. Hari-hari paling menular sesudah terinfeksi virus ini, mereka mudah diisolasi.
3. Tubuh Belum Siap
Ketakutan besar akan virus H1N1 alias flu babi pada tahun 2009, ternyata enggak terbukti. Sebab, ternyata virus ini enggak mematikan.
Galur virus ini mirip dengan beberapa virus yang ada di masa lalu. Ada empat virus corona lainnya, yang menyebabkan gejala flu biasa.
"Virus (Covd-19) adalah virus yang baru, jadi kami pikir belum ada kekebalan yang pernah terbentuk sebelumnya untuk melawannya," kata Prof Tracy Hussell dari Universitas Manchester.
Virus SARS-CoV-2 yang masih baru sangat mengejutkan bagi sistem kekebalan tubuh.
Sistem kekebalan akan melakukan banyak percobaan dan kesalahan dalam upaya belajar melawan infeksi baru.
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar