Nyata dan Mungkin Terjadi
Beberapa orang yang mengalami infeksi ulang COVID-19 menunjukkan gejala yang lebih ringan atau enggak ada gejala sama sekali.
Namun tiga orang, termasuk satu pasien di Ekuador, infeksi kedua mengakibatkan gejala yang lebih parah dibanding infeksi pertama.
Bahkan seorang wanita berusia 89 tahun di Belanda meninggal saat terpapar COVID-19 kedua kalinya.
Akiko Iwasaki, ahli imunologi dari Universitas Yale yang berkomentar di laporan kasus infeksi ulang dari Nevada mengatakan kalau meski jarang terjadi, infeksi ulang nyata dan mungkin terjadi.
"Penting untuk dicatat kalau ada orang yang terinfeksi COVID-19 dua kali dan dalam beberapa kasus mendapatkan penyakit yang lebih buruk," kata Iwasaki.
Untuk mencegah infeksi ulang, kita harus tetap memakai masker dan mempraktikkan jarak sosial meski sudah dinyatakan sembuh dari COVID-19.
Baca Juga: Enggak Cuma Paru-Paru, Ilmuwan Buktikan Virus Corona Juga Bisa Merusak Mata
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Grid Kids |
Komentar