GridKids.id - Siapa yang pernah melihat fenomena api abadi, nih?
Indonesia juga punya fenomena unik yang hanya ada beberapa di dunia ini, lo. Namanya adalah Api Abadi Mrapen.
Api Abadi Mrapen terletak di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Namun, dilansir dari Kompas.com, saat ini Api Abadi Mrapen padam total, Kids.
Api abadi tersebut dikabarkan padam sejak Jumat (25/9/2020) lalu.
Wah, kok bisa? Apa penyebab Api Abadi Mrapen padam, ya?
Apakah nantinya Api Abadi Mrapen bakal bisa menyala kembali?
Kita cari tahu, yuk!
Baca Juga: Heboh Semburan Gas dan Lumpur di Blora, Apa Itu Mud Volcano?
Penyebab Padamnya Api
Penyebab padamnya api abadi tersebut masih belum diketahui secara pasti, Kids.
Dr Ir Eko Budi Lelono selaku Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjelaskan bahwa sejauh ini pihaknya belum melakukan survei secara langsung.
Jadi, belum diketahui kondisi terkini Api Abadi Mrapen, Kids.
Baca Juga: Mirip Angin Puting Beliung, Apa Itu Fenomena Dust Devil yang Muncul di Bondowoso?
Namun, berdasarkan informasi yang didapatkan, kemungkinan besar penyebab padamnya Api Abadi Mrapen adalah karena adanya lumpur yang menyumbat sistem percelah-retakan yang menjadi saluran gas metan.
Padamnya Api Abadi Mrapen ini adalah yang pertama kali. Namun, sebelumnya rupanya Api Abadi Mrapen pernah redup pada tahun 1996.
Saat itu Api Abadi Mra[en sempat redup karena debit gas berkurang, tapi setelah dilakukan pengeboran, semburan gas kembali stabil.
Apakah Bisa Menyala Kembali?
Disebutkan bahwa masih ada kemungkinan Api Abadi Mrapen untuk menyala kembali, Kids.
“Kemungkinan besar api akan menyala lagi jika retakannya terbuka kembali, karena akumulasi gas di bawah permukaan masih cukup besar,” ungkap Bapak Eko Budi.
Sumber Api Abadi Mrapen adalah gas hidrokarbon atau metana.
Nah, pada umumnya gas akan mencari jalan untuk naik ke permukaan melalui rekahan-rekahan bebatuan, Kids.
Baca Juga: Misteri Lingkaran Peri yang Belum Terpecahkan, Benarkah Berhubungan dengan Makhluk Luar Angkasa?
Kalau enggak ada rekahan yang bisa dilalui, gas tersebut bakal tersimpan di dalam bumi.
Sementara itu, Kepala Seksi energi Cabang Dinas ESDM Provinsi Jateng Wilayah Kendeng Selatan Sinung Sugeng Arianto menyampaikan terjadi semburan gas campur air sejak beberapa waktu lalu.
Semburan tersebut terjadi sekitar 150-200 meter dari Api Abadi Mrapen dan gas masih muncul hingga Jumat (2/10/2020) siang.
Gas tersebut muncul dari aktivitas warga yang mengebor tanah untuk mencari air, Kids.
Semburan Gas dan Padamnya Api
Bapak Handoko Teguh Wibowo memperkirakan bahwa ada kaitan antara semburan gas hasil pengeboran air dan padamnya api abadi, Kids.
Bapak Handoko adalah Dosen Teknik Geologi dan Pertambangan Institut Teknologi Adhi Tama, Surabaya yang meneliti gas rawa atau gas dangkal di Grobogan.
”(Gas) migrasi, pindah lubang keluar. Di bekas lubang sumur terlihat jelas gas metana, sejenis gas yang terbakar di Mrapen. Tekanannya cukup besar. Jadi, berasal dari kantong gas yang sama karena jaraknya relatif dekat,” jelas Bapak Handoko.
Baca Juga: Bunga Edelweis, Bunga Abadi yang Enggak Boleh Dipetik, Ini Alasannya
Menurut Bapak Handoko, solusi dan mitigasi diperlukan untuk memisahkan air dan gas yang keluar di sumur untuk kemudian gas disalurkan kembali ke lubang api Mrapen.
Nah, pemisahannya menurutnya bisa dilakukan dengan menggunakan separator air dan gas, Kids.
O iya, keluarnya gas yang bercampur air itu menjadi indikasi ketersediaan gas yang melimpah, lo.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rahwiku Mahanani |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar