Vaksin dan Imun
Sementara, bagi mereka yang memperoleh vaksin segera setelah tersedia, perlindungan juga enggak langsung terjadi. Namun, dibutuhkan waktu beberapa minggu.
Selain itu, masih ada banyak hal yang belum diketahui soal respons imun terhadap COVID-19.
Menurut The Atlantic, kekebalan yang dipicu oleh vaksin ini cenderung lebih lemah daripada kekebalan yang muncul setelah infeksi.
Vaksin biasanya diberikan sebagai suntikan langsung ke otot. Namun, virus pernapasan biasanya enggak menyerang otot.
Mereka menginfeksi sistem pernapasan dan umumnya masuk melalui selaput lendir hidung dan tenggorokan.
Meskipun suntikan vaksin memunculkan antibodi di dalam darah, suntikan tersebut enggak menghasilkan banyak antibodi dalam selaput lendir.
Artinya, kecil kemungkinan untuk bisa mencegah virus masuk ke tubuh.
Namun, vaksin tersebut masih bisa melindungi jaringan yang lebih dalam seperti paru-paru, sehingga mencegah infeksi semakin parah.
Selain terkait imunitas, perlu diketahui, kalau banyak juga teknologi vaksin yang membutuhkan dua kali suntikan untuk meningkatkan pertahanan kekebalan yang diperlukan.
Untuk itu, orang-orang tetap harus menjaga jarak dan memakai masker bahkan setelah disuntik vaksin.
Baca Juga: Kapan Vaksin Virus Corona Akan Siap? Ini Kata Organisasi Kesehatan Dunia
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar