GridKids.id - Layang-layang adalah permainan yang banyak digemari anak kecil, Kids.
Namun kalau layang-layang raksasa, tentu bukan ditujukan untuk dimainkan oleh anak-anak.
Selain karena terlalu besar, bisa-bisa mereka juga ikut terbang, seperti yang terjadi di Taiwan baru-baru ini.
Melansir Kompas.com, sebuah video yang viral di YouTube memperlihatkan seorang anak kecil berusia tiga tahun terbang setelah memegang ujung layang-layang.
Peristiwa itu terjadi pada sebuah festival layangan Taiwan dan membuat publik histeris.
Dalam video yang beredar di internet, awalnya sebuah layang-layang besar dan panjang berwarna oranye sedang dipersiapkan untuk diterbangkan.
Angin yang berembus kencang lalu sukses menerbangkannya.
Namun enggak disangka, di bagian ekor ternyata ada anak kecil berusia tiga tahun yang juga ikut terbang.
Gadis kecil yang enggak disebutkan identitasnya itu terbang setinggi 100 kaki selama beberapa detik.
Baca Juga: Makna dan Nilai dari Layang-Layang, Seikat Jiwa dan Sekeping Tanggung Jawab, Belajar dari Rumah
Cuma Bisa Menatap Tak Berdaya
Melihat hal itu, penonton cuma bisa berteriak dan menatap enggak berdaya.
Selama berada di udara, balita tersebut berputar beberapa kali. Para staf festival layangan Taiwan lalu berusaha untuk menurunkannya.
Insiden tersebut dilaporkan terjadi dalam pelaksanaan Festival Layang-layang Internasional di Pelabuhan Memancing Nanliao, utara Taiwan.
Layang-Layang untuk Menarik Perhatian Anak-Anak
Cheng Ko-fang, Sekretaris Jenderal Asian Kite Forum kepada Taiwan News menerangkan, layangan yang jadi sorotan itu awalnya memang digunakan untuk menarik perhatian anak-anak.
Rencananya, panitia akan menjatuhkan permen dari layangan tersebut kepada peserta festival, terutama anak-anak.
Nah, mereka kemudian menerbangkan layang-layang ketika angin sudah mencapai Level 7 Skala Beaufort.
Namun, mereka enggak sadar kalau ada anak kecil yang memegangi ekornya.
Lalu, bagaimana nasib balita itu, ya?
Baca Juga: Soal dan Jawaban Layang-layang dan Trapesium, Materi Belajar dari Rumah TVRI, 2 Juni 2020
Enggak Terluka
Balita itu mulai turun beberapa detik setelah terbang, dengan para penonton dan panitia segera menangkapnya.
Mereka segera memegang anak itu, dan berusaha melepaskannya dari benang layangan. Media lokal melaporkan, anak itu sangat ketakutan tapi enggak cedera.
Focus Taiwan memberitakan kalau secara ajaib, anak itu cuma menderita luka gores tanpa mengalami patah tulang di tubuhnya.
Meminta Maaf dan Gelar Peneyelidikan
Wali Kota Hsinchu Lin Chih-chien dalam unggahan Facebooknya melayangkan permintaan maaf dan berjanji akan menggelar penyelidikan.
Berdasarkan situs pemerintah setempat, festival yang sudah memasuki edisi keempat itu digelar untuk menggenjot pariwisata.
Sementara pakar layangan profesional menjelaskan, area tempat festival tersebut diadakan merupakan lokasi yang paling ideal di dunia.
(Penulis : Ardi Priyatno Utomo)
Baca Juga: Rangkuman dan Jawaban Matematika: Layang-Layang dan Trapesium, Belajar dari Rumah TVRI 2 Juni 2020
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di www.gridstore.id.
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar