Hal yang Dilakukan COVAX
COVAX sedang bekerja untuk menandatangani pakta dan perjanjian dengan kelompok peneliti yang terlibat dalam pembuatan kandidat vaksin.
Menurut WHO, kemungkinan hal tersebut akan berhasil.
Dengan begitu, aliansi ini akan membantu menyediakan fasilitas berupa pendanaan, lokasi pengujian, sampai percepatan produksi.
Sehingga setelah vaksin siap diluncurkan, vaksin bisa diproduksi secara masal untuk memasok ketersediaannya ke seluruh penjuru dunia.
Fasilitas ini juga akan membantu produsen vaksin memenuhi permintaan untuk memproduksi dengan dosis yang cukup untuk populasi yang ada.
COVAX bertujuan mendapatkan minimal dua miliar dosis vaksin Covid-19 yang disetujui pada akhir tahun depan.
Penyebaran dan pasokan vaksin pada awalnya akan terkonsentrasi untuk negara-negara berpenghasilan rendah sampai menengah, atau negara yang enggak punya akses perawatan kesehatan yang memadai.
Saat ini, beberapa perusahaan yang mengembangkan vaksin sudah sepakat untuk menggenjot produksi mereka.
Bahkan, sejumlah perusahaan sudah menyepakati perjanjian dengan negara AS dan Uni Eropa untuk mencadangkan jumlah dosisnya.
Apabila skenario seperti ini benar terjadi, maka negara-negara maju mendapatkan akses prioritas terkait akses terhadap vaksin corona.
Hal ini pun bisa membuat negara berkembang dan negara berpenghasilan rendah berada dalam ambang ketidakpastian.
Hadirnya COVAX pun diharapkan bisa membantu memastikan distribusi vaksin yang adil.
Baca Juga: Dari Semua Kandidat Vaksin COVID-19, Ternyata Inilah yang Dinilai Paling Efektif
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar