GridKids.id - Virus corona COVID-19 bisa bertahan hidup di atas permukaan benda.
Kira-kira sampai berapa lama, ya, virus ini bisa menempel di benda seperti kain, plastik, kaca, tembaga, kayu, dan karton?
Sebenarnya, penyebaran utama virus corona adalah lewat droplet atau tetesan air liur saat batuk, bersin, atau berbicara dari orang yang terinfeksi.
Namun, droplet tersebut juga bisa jatuh ke permukaan benda dan menyebabkan kontaminasi silang saat kita menyentuhnya.
Itu sebabnya, petugas kesehatan menghimbau agar kita enggak menyentuh area wajah, karena virus bisa dengan mudah masuk ke dalam tubuh melalui hidung dan mata.
Selain itu, partikel virus juga terus bergerak dan mengontaminasi berbagai permukaan benda di sekitar kita.
Oleh karena itu, sebisa mungkin kita harus rutin mencuci tangan dan meminimalisir menyentuh benda yang terdapat di area umum.
Sebenarnya, berapa lama virus corona bisa bertahan di permukaan benda?
Menurut ahli penyakit menular, Frank Esper, virus corona enggak bisa berkembang dengan baik di permukaan benda yang punya banyak pori-pori, sudut, atau celah.
Virus corona biasanya berkembang dengan baik di permukaan benda yang sangat halus, seperti gagang pintu.
Melansir Cleveland, riset membuktikan virus corona bisa bertahan selama tiga jam sampai tujuh hari, tergantung pada jenis permukaan benda tersebut.
Baca Juga: Virus Corona Bisa Menempel pada Pakaian Lalu Bertahan di Sana, Begini Cara Mencucinya
Lama Virus Corona Bertahan Hidup di Permukaan Benda
Berikut daya tahan virus corona berdasarkan jenis benda:
- benda dari kaca bisa bertahan lima hari
- benda dari kayu bisa bertahan empat hari
- benda dari plastik dan baja tahan karat bisa bertahan tiga hari
- benda dari karton bisa bertahan 24 jam
- benda dari tembaga bisa bertahan empat jam.
Namun, jumlah virus yang bisa bertahan di permukaan benda berkurang dari waktu ke waktu.
Jadi sebenarnya, risiko infeksi karena menyentuh benda yang terkontaminasi sangat kecil.
Kertas karton punya sedikit pori-pori atau lubang mikroskopis di dalamnya sehingga virus enggak bisa bertahan hidup lama.
Lalu, bagaimana dengan kain?
Baca Juga: Enggak Boleh Sembarangan, Ternyata Begini Cara Mencuci Masker Kain yang Benar
Lama Virus Corona Bertahan Hidup di Kain dan Pakaian
Karena kain juga punya pori-pori, virus corona juga enggak bisa bertahan lama pada pakaian.
Pakaian, menurut spesialis kesehatan masyarakat Carol Winner, bisa menahan virus tetesan ludah.
Partikel-partikel ini akan mengering seiring waktu, dan menonaktifkan virus.
Namun ini enggak berarti kalau kematian virus akan terjadi dengan cepat, dan Winner mengatakan, para ilmuwan masih mempelajari lebih banyak tentang virus ini.
Robert Amler, Dekan Fakultas Ilmu dan Praktek Kesehatan di New York Medical College dan mantan kepala petugas medis CDC, mengatakan, durasi virus tergantung pada kain, karena beberapa bahan lebih renggang daripada yang lain.
Dr. Janette Nesheiwat menilai bahan polyester seperti spandex dapat menahan kuman lebih lama dari pada kain berbahan dasar katun yang "bernapas".
Sehingga, dengan demikian penting untuk mencuci legging, pakaian dalam, dan gaun dengan seksama.
Sadari juga kalau kancing, ritsleting, dan perangkat keras pakaian lainnya juga bisa jadi media virus ini untuk menempel.
Cucilah pakaian dengan mesin cuci agar lebih mudah dan lebih cepat.
Selain itu metode ini benar-benar aman, dan akan membunuh virus bahkan kalau kita mencuci pakaian dari orang yang terinfeksi.
Baca Juga: Jangan Sampai Salah! Kenali 4 Bahan Pakaian yang Enggak Boleh Masuk Mesin Cuci
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di www.gridstore.id.
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar