Transfer Teknologi Pembuatan Vaksin
Ibu Neni mengatakan, rencananya dalam tahap uji klinis ini, vaksin tersebut akan diberikan kepada 1.620 sukarelawan yang akan dilakukan oleh para analis dari Pusat Uji Klinis Fakultas Kedokteran di Universitas Padjadjaran, Bandung.
Para peserta uji klinis akan dipilih dengan rentang usia antara 18-59 tahun, dengan kriteria-kriteria tertentu.
Sebelumnya, disebut akan ada transfer teknologi dalam pengembangan vaksin corona tersebut.
Ibu Neni menjelaskan, transfer teknologi memang sudah menjadi tanggung jawab produsen.
"Namun, ini masih dalam pembahasan secara detail. Teknologi pembuatan vaksin, yang kemungkinan dari downstream. Artinya, pembuatan tidak dari awal, tapi produksinya kami akan dari formulasi, filling, dan packaging," jelas Ibu Neni.
Sampai sekarang, jumlah vaksin corona untuk COVID-19 yang akan diproduksi juga masih diperhitungkan dan menunggu kebijakan Kementerian Kesehatan.
"Akan tetapi, yang pasti Bio Farma telah menyediakan kapasitas produksi vaksin yang dibutuhkan Indonesia," imbuh Ibu Neni.
(Penulis: Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)
Baca Juga: Apa Itu Vaksin? Berikut Ini Penjelasan dan Perbedaannya dengan Obat
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id.
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Grid Kids |
Komentar