5. Lansia Bukan Kelompok Risiko Tinggi
Enggak seperti Covid-19 yang menempatkan lansia pada kelompok risiko tinggi, virus flu babi yang jadi pandemi tahun 2009 lebih menyerang orang dengan imunitas yang baik.
Hal ini disebut kasus yang enggak biasa, dan merupakan karakteristik dari pandemi di tahun tersebut.
Para ilmuwan memprediksi orang-orang di atas usia 25 tahun diprediksi mendapatkan proteksi atau antibodi terhadap virus-virus yang sudah ada sebelumnya.
6. Enggak seperti Infeksi Influenza Lain
Virus baru ini menimbulkan gejala yang enggak biasa dan enggak sama dengan virus-virus flu sebelumnya.
Mayoritas kematian disebabkan oleh infeksi virus pada orang berusia muda dan sehat.
Ibu hamil, anak-anak, dan orang dengan riwayat penyakit paru punya risiko tingkat keparahan yang lebih tinggi dibanding kelompok lainnya.
Enggak sedikit orang yang sehat kemudian mengalami pneumonia dan Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) yang menyebabkan kesulitan bernapas.
Ini juga merupakan karakteristik flu babi yang menjadi pandemi 2009.
(Penulis: Sri Anindiati Nursastri)
Baca Juga: 7 Alasan Flu Babi Jenis Baru Berpotensi Jadi Pandemi, Salah Satunya Penyebaran yang Sudah Luas
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di www.gridstore.id.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar