GridKids.id - Virus corona diduga pertama kali muncul di Wuhan, Tiongkok, pada akhir tahun 2019.
Setelah itu, virus ini dengan cepat menyebar ke seluruh dunia, enggak terkecuali Indonesia.
Di Indonesia sendiri, kurang lebih sudah 100 hari sejak virus corona terkonfirmasi di negeri ini.
Kasus pertama infeksi virus corona di Indonesia pertama kali diumumkan pada 2 Maret 2020 oleh Presiden Joko Widodo.
Setelah 100 hari, jumlah kasus Covid-19 terus bertambah.
Angka kematian di Indonesia bahkan tercatat yang tertinggi di antara negara-negara ASEAN.
Selama 100 hari ini juga, ada kabar baik yang harus disyukuri, dan ada juga catatan yang diharapkan menjadi evaluasi agar penanganan lebih baik lagi.
Baca Juga: Tumbuhkan Harapan Baru, 5 Kabar Baik Virus Corona Ini Bikin Optimis dan Makin Semangat
Catatan Penanganan Covid-19 di Indonesia
Epidemiolog yang juga Juru Bicara Satgas Covid-19 Rumah Sakit UNS Bapak Tonang Dwi Ardyanto menilai, saat pertama kali dilaporkannya kasus Covid-19 di Indonesia, pemerintah dan masyarakat kurang serius menyikapinya.
"Masih kurang serius, terutama di bulan pertama adanya kasus," kata Bapak Tonang saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (13/6/2020).
Memasuki bulan dua, menurutnya, pemerintah terlihat lebih serius menyikapi.
Hal ini terlihat dari penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang cukup gencar.
Hal itu berimbas positif pada kasus. Hanya saja kelemahannya, saat itu cakupan tes masih belum tinggi.
Memasuki bulan ke tiga, setelah 2 sampai 3 kali masa PSBB, mulai muncul desakan dari masyarakat untuk segera dilonggarkan karena mendekati Hari Raya Lebaran Idul Fitri.
Dengan keputusan pelonggaran transportasi dan beberapa sektor publik, pembatasan tidak lagi seefektif saat berlakunya PSBB.
"Mengawali bulan keempat, mulai terasa efek dari pelonggaran di akhir bulan ke tiga. Termasuk juga faktor semakin tingginya jumlah kapasitas pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) dalam sehari," papar Bapak Tonang.
Ia memperkirakan, situasi pandemi masih akan berlangsung sekitar satu bulan lagi untuk mencapai puncak.
Namun, hal tersebut terjadi kalau kapasitas pemeriksaan PCR bisa mengejar target 30.000 per hari.
"Ke depan, yang diharapkan adalah transparansi dan kerja sama pemerintah dengan banyak pihak. Agar terwujud kohesivitas. Itu yang dirasa masih kurang selama ini," jelasnya.
Baca Juga: Bak Angin Segar di Tengah Pandemi, Inilah 6 Kabar Baik Virus Corona di Indonesia
Kabar Baik
Salah satu hal baik yang harus disyukuri dalam 100 hari ini adalah proporsi pasien yang terkonfirmasi dengan gejala klinis ringan yang cukup besar jadi tidak harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Bapak Tonang mengatakan, hal ini membuat beban pelayanan di rumah sakit lebih ringan dan diharapkan tidak melampaui kapasitas yang ada.
Ia mengapresiasi semakin meningkatnya kapasitas pemeriksaan PCR per hari. Menurutnya, hal itu bisa menentukan dan memengaruhi banyak hal.
Kabar baik juga dinilainya datang dari pengembangan alat rapid test antigen dan antibodi buatan dalam negeri.
"Itu membantu surveillance dan pemetaan kasus," jelasnya.
Mengenai perkembangan vaksin, Bapak Tonang mengatakan, sudah berjalan pada tahap uji klinis walaupun belum sampai tahap akhir.
Ia berharap, vaksin tersebut dapat benar-benar berhasil untuk menyembuhkan pasien yang terpapar Covid-19.
Dikutip dari Kompas TV, Sabtu (13/6/2020), adanya uji coba obat yang merupakan kerja sama antara Badan Intelijen Negara, dengan Unair dan BNPB.
Rektor Universitas Airlangga Surabaya, Mohammad Nasih mengatakan, sedang diuji coba lima kombinasi obat dan terbukti berhasil menonaktifkan virus corona pada tubuh pasien.
Kombinasi obat temuan Unair ini sudah diproduksi dan akan diberikan ke rumah sakit yang membutuhkan.
(Penulis: Dandy Bayu Bramasta)
Baca Juga: Kabar Baik! Pertama Kali Diuji Coba, Vaksin Virus Corona Sudah Tunjukkan Hasil Positif
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di www.gridstore.id.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Grid Kids |
Komentar