GridKids.id - Pandemi virus corona masih menjadi tantangan yang harus dihadapi dunia, enggak terkecuali Indonesia.
Berbagai penelitian masih terus dilakukan oleh ilmuwan dan para ahli untuk mengetahui lebih banyak lagi tentang virus jenis baru ini, Kids.
Sementara itu, berbagai gejala baru infeksi virus corona juga terus bermunculan.
Gejala yang dialami setiap masing-masing orang yang terinfeksi virus corona pun enggak sama.
Ada yang mengalami gejala berat, ada yang ringan saja, bahkan saat ini ada orang yang terinfeksi tapi sama sekali enggak menunjukkan gejala.
Kira-kira apa penyebabnya, ya, Kids? Mengapa virus yang sama bisa menghasilkan gejala yang berbeda-beda? Kita cari tahu bersama, yuk!
Bagian Tubuh yang Diserang
Gejala virus corona memang bermacam-macam dan juga berbeda-beda pada setiap orang yang terinfeksi.
Ada yang tanpa gejala, ada yang batuk-batuk, ada pula yang demam, pilek, diare, dan lain sebagainya.
Dilansir dari Kompas.com, Profesor kedokteran dari Harvard Medical School, Mandeep Mehra, MD mengungkapkan bahwa ada periode yang membuat virus bisa berkembang.
Menurutnya, demam bisa muncul saat virus masuk ke dalam tubuh dan daya tahan tubuh bereaksi.
Baca Juga: Enggak Hanya Paru-Paru, Organ Ini Ternyata Juga Bisa Diserang Virus Corona dengan atau Tanpa Gejala
Kalau virus berkembang di saluran pernapasan, maka seseorang yang terinfeksi akan mengalami batuk.
Nah, kalau virus berkembang di saluran pencernaan, maka penderita Covid-19 bisa diare.
Nah, gejala infeksi virus corona bisa berbeda-beda seperti itu dikarenakan tergantung pada bagian tubuh yang diserang oleh virus, Kids.
Peran Sistem Daya Tahan Tubuh
Dikutip dari Kompas.com yang melansir Elemental, berdasarkan kasus virus corona di banyak negara, sejumlah ahli menyimpulkan sistem daya tahan tubuh memengaruhi infeksi pasien yang positif Covid-19.
Merujuk pada kasus kematian pasien yang terinfeksi virus corona, rupanya sebagian besar di antaranya memiliki sistem daya tahan tubuh yang enggak begitu baik, Kids.
Profesor Mehra menjelaskan bahwa tubuh seseorang akan otomatis mengeluarkan imun bawaan begitu terinfeksi virus. Enggak terkecuali virus corona.
Baca Juga: Tips Mendapatkan Asupan Vitamin D untuk Menjaga Daya Tahan Tubuh Selain dengan Cara Berjemur
Saat sistem daya tahan tubuh sedang bekerja, maka akan melibatkan protein yang disebut interferon.
Interferon bertugas menghambat kemampuan virus untuk berkembang di dalam sel tubuh manusia.
Selain itu, protein tersebut juga akan mengomando sel daya tahan tubuh lainnya untuk menyerang virus supaya enggak menyebar ke bagian tubuh lainnya, Kids.
Nah, idealnya respons awal itu bisa membuat tubuh seseorang yang diserang virus tersebut kembali mengendalikan infeksi.
Namun, perlu diingat bahwa virus juga mempunyai sistem pertahanan untuk melepaskan diri dari protein interferon, Kids.
Lalu mengapa kita merasakan sakit? Soalnya, respons imun bawaan tersebut bisa menimbulkan gejala sakit di tubuh kita, Kids.
Baca Juga: Tanaman Herbal yang Bantu Tingkatkan Daya Tahan Tubuh untuk Cegah Infeksi Virus Corona
Misalnya, saat ada serangan virus semacam itu, sistem imun berusaha mengingatkan tubuh dalam bentuk demam.
Kalau tubuh kita mengalami batuk dan diare, berarti sistem imun sedang berjuang mengeluarkan virus dari dalam tubuh.
Nah, sekarang kamu sudah enggak bingung lagi mengapa virus yang sama bisa memunculkan gejala yang berbeda-beda pada masing-masing orang yang terinfeksi kan, Kids?
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rahwiku Mahanani |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar