GridKids.id - Kids, bagaimana kebiasaan menyikat gigimu?
Menjaga kesehatan tubuh sangat penting, enggak terkecuali dengan menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Slaah satu caranya adalah dengan menggosok gigi yang benar.
Selama ini, mungkin kamu sudah cukup percaya diri dengan cara menggosok gigi.
Namun, tahu enggak? Ternyata ada banyak kebiasaan saat menggosok gigi yang kurang tepat.
Celakanya, kadang kita malah enggak menyadarinya.
Padahal, kesalahan-kesalahan kecil pun bisa mendatangkan masalah di seputar mulut.
Wah, apa saja, ya? Yuk, cari tahu!
1. Enggak Menggunakan Sikat Gigi yang Tepat
Kalau kamu perhatikan, ada berbagai ukuran sikat gigi ada banyak ragamnya.
Richard H Price, DMD, penasihat American Dental Association (ADA) mengatakan, "Jika Anda harus membuka rahang cukup besar untuk membiarkan gagang sikat masuk ke dalam mulut, bisa jadi sikat gigi terlalu besar untuk Anda. Gagangnya pun harus nyaman digenggam, sensasinya harus senyaman saat Anda memegang garpu saat makan. Semakin nyaman sikat gigi Anda, makin sering Anda akan menggunakannya dengan benar."
2. Memilih Bulu Sikat yang Salah
Ada beberapa tipe sikat pada sikat gigi. Ada yang punya sudut menyempit, ada yang rata, ada yang pakai karet.
Apakah ada satu tipe yang lebih baik? Menurut para dokter gigi di WebMD, tak ada pengaruh lebih.
Tampaknya, yang lebih penting adalah teknik membersihkannya ketimbang bentuk sikatnya.
Para dokter gigi ADA menyarankan agar memilih sikat yang lembut, jangan yang kasar atau kaku karena bisa merusak/menyakiti gusi.
Carilah bulu sikat yang cukup kaku untuk mengangkat plak, tetapi tidak cukup kuat untuk merusak gigi.
3. Kurang Sering atau Kurang Lama
Selama ini kita disarankan untuk menyikat gigi setidaknya 2 kali sehari. Namun menurut para dokter di WebMD, tiga kali dalam sehari adalah yang terbaik.
Ketika jarak waktu menyikat gigi terlalu jauh, plak bakteri akan menumpuk, bisa membuat radang gusi dan masalah lain pada mulut.
Disarankan untuk menyikat gigi paling enggak 2 menit setiap kali, akan lebih baik lagi kalai dilakukan selama 3 menit.
Angka waktu tersebut sebenarnya enggak terlalu penting, namun dipatok agar kita bisa mempunyai waktu yang cukup untuk membersihkan permukaan gigi.
4. Menyikat Gigi Terlalu Keras atau Terlalu Sering
Seperti disebutkan, menyikat gigi 3 kali dalam sehari memang ideal. Namun, jika terlalu sering, bisa jadi kompulsif.
Terlalu sering menyikat gigi, misal 4 kali dalam sehari, bisa membuat akar gigi teriritasi dan menyakiti gusi.
Menyikat terlalu keras juga bisa merusak enamel (lapisan teratas gigi). Cara terbaik adalah menyikat gigi secara perlahan dan lembut selama 2-3 menit.
Baca Juga: Jangan Lagi Disepelekan, Ternyata Ini Dampaknya Kalau Kita Malas Gosok Gigi Sebelum Tidur
5. Enggak Menyikat dengan Benar
Buat sudut 45 derajat dari garis gusi dan buat gerakan pendek-pendek saat menyikat.
Gerakan menyikat panjang di sepanjang garis gusi bisa menyebabkan abrasi pada gusi.
Sikatlah perlahan ke arah atas dan bawah dari gigi, jangan dengan gerakan menyamping pada gigi.
Buat gerakan sirkular vertikal, jangan horizontal. Lakukan pada bagian permukaan gigi bagian depan, belakang, atas dan bawah serta pada lidah.
6. Selalu Memulai Pada Titik yang Sama
Kebanyakan orang akan memulai pada titik yang sama setiap kali akan mulai menyikat gigi.
"Mulailah di tempat-tempat yang berbeda supaya Anda tidak menjadi 'malas' untuk membersihkan titik yang lainnya. Jika Anda memulai di titik yang sama, Anda cenderung semangat di titik tersebut, kemudian malas membersihkan di titik yang terakhir," jelas Price.
7. Melewatkan Bagian Dalam Gigi
Kebanyakan orang ternyata sering kali lupa membersihkan bagian dalam gigi, bagian yang bersentuhan dengan lidah.
Plak yang tersembunyi sama pentingnya untuk dibersihkan seperti plak yang terlihat.
Titik yang paling sering dilupakan untuk dibersihkan adalah pada bagian dalam gigi depan.
Baca Juga: Selain Menggosok Gigi, Ada Hal Lain yang Enggak Kalah Penting untuk Merawat Kesehatan Gigi dan Mulut
8. Kurang Bersih
Membilas Bakteri bisa tumbuh pada sikat gigi yang lupa dibersihkan.
Kalau ini terjadi, bakteri tersebut bisa tumbuh dan kembali hinggap pada mulutmu di sesi penyikatan berikutnya.
Bersihkan sikat gigi setelah kamu menggunakannya dan pastikan tak ada yang menyangkut atau pasta gigi yang tersisa.
9. Membiarkan Sikat Gigi dalam Keadaan Basah
Kamu pasti sudah tahu bahwa bakteri senang hidup dalam kondisi lembab. Sikat gigi yang basah dan lembab pun akan menjadi tempat favorit bakteri.
Enggak cuma itu, sikat gigi yang lembab akan merusak bulu sikatnya jika dibiarkan begitu saja.
Akan lebih baik jika sikat gigi disimpan tertutup dalam keadaan kering. Biarkan kering, baru tutup dengan tutupnya.
10. Enggak Mengganti Sikat Gigi Cukup Sering
ADA merekomendasikan untuk mengganti sikat gigi setelah 3-4 bulan pemakaian atau langsung ganti ketika bulu sikatnya terlihat mulai rusak.
Ketimbang mematok waktu, perhatikan sikat gigmu.
Saat ini sudah ada sikat gigi yang bulunya diberikan penanda warna. Saat warna memudar, maka sudah waktunya sikat tersebut diganti.
Atau ketika kamu menemukan sudah ada bulu sikat gigi yang rontok, atau fleksibilitasnya mulai berkurang, segera ganti.
Baca Juga: Malas Gosok Gigi? Hati-hati Beberapa Penyakit Ini Mengintai, Mulai dari Penyakit Gusi sampai Jantung
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Grid Kids |
Komentar